Categories Film Review

The Jungle Book, Kehidupan Hutan yang Humanis

Film keluarga yang cocok ditonton semua umur tidak banyak diproduksi. Diproduksipun tidak semuanya bagus, dan bahkan banyak dari film tersebut yang ternyata malah menceramahi dengan terang-terangan.

Berbeda dengan film The Jungle Book. Film animasi live-action ini bisa memberikan hiburan yang ringan, cocok ditonton oleh semua umur, dan tanpa ada ceramah didalamnya. Namun, jika diamati lebih dalam justru banyak hal-hal tersirat yang menarik dalam film ini.

The Jungle Book bercerita tentang kehidupan seorang anak manusia bernama Mowgli yang tinggal di hutan sejak kecil. Mowgli dibesarkan oleh kelompok serigala. Namun kehidupan Mowgli terancam oleh keberadaan harimau bernama Sheer Khan yang ingin memangsa Mowgli.

Film ini dimulai dengan adegan Mowgli yang sedang berlari dihutan bersama dengan Bagheera yang merupakan seorang Macan Kumbang. Mereka berdua tampak seperti sedang adu cepat atau semacamnya. Bagheera  mengajarkan Mowgli tentang cara hidup layaknya seperti seekor serigala.

Beberapa kali Mowgli dalam bertindak, ia melakukannya dengan cara manusia. Namun Bagheera dan Raksha, ibu serigala yang mengurus Mowgli, menyuruh Mowgli bertindak dengan cara yang biasa dilakukan oleh para serigala.

Hal ini sangat menarik Mowgli yang merupakan seorang manusia kemudian dibesarkan oleh kawanan serigala, tahu cara melakukan sesuatu dengan cara serigala. Namun, insting manusia Mowgli tetap ada dan beberapa kali ia tunjukan.

Ada konflik dalam diri Mowgli antara siapa dia sebenarnya, dan bagaimana ia selama ini. Konflik antara naluri Mowgli dengan lingkungannya. Juga konflik antara cara manusia dengan cara hewan.

Kehidupan di hutan berlangsung damai, hingga musim kering berkepanjangan tiba. Saat semua binatang sedang berkumpul disekitar sumber mata air yang disebut oleh para hewan sebagai air perdamaian dan batu perdamaian, datanglah seekor harimau ganas bernama Sheer Khan.

Sheer Khan tidak suka dengan Mowgli, maka ia mengatakan bahwa saat nanti musim kemarau sudah lewat, Sheer Khan akan memangsa Mowgli. Ketika musim kemarau lewat, Mowgli memutuskan untuk pergi meninggalkan kawanan serigala.

Setelah konflik jati diri Mowgli, ada satu hal lagi yang menarik perhatian saya. Yaitu keberadaan air dan batu perdamaian. Jadi diceritakan, saat musim kering hanya ada satu sumber air yang masih ada. Menurut kesepakatan para hewan, disekitar sumber air tersebut mereka semua dilarang saling mangsa. Semua hewan boleh minum dari sumber air tersebut tanpa merasa terganggu.

Ini menarik, melihat betapa seluruh hewan disaat terdesak justru mereka tidak saling mengancam hidup masing-masing. Mereka begitu taat dalam mematuhi hukum hutan tentang perdamaian. Disaat sumber kehidupan sedang terbatas seperti musim kering, para hewan ini seperti makhluk-makhluk yang sangat humanis, dan ter-sipilisasi.

Sheer Khan pun dijelaskan bahwa ia ingin memangsa Mowgli dikarenakan ketakutannya terhadap sosok manusia, yang menurut Sheer Khan justru bisa menghancurkan kehidupan hutan.

The Jungle Book memiliki cerita yang ringan dan menghibur dari awal sampai akhir. Namun itu tidak membuat bagian perselisihan antara Mowgli dan Sheer Khan menjadi kentang, persaingan mereka justru terasa menegangkan.

Seluruh efek CGI dalam The Jungle Book terasa begitu natural dan tidak terlihat cacat, namun tidak ada yang spesial secara visual. Dibalik tokohnya yang penuh hewan dan latar hutan, film ini sungguh terasa hangat dan humanis.

Tokoh Mowgli diperankan oleh Neel Sethi. Karakter Bagheera diberikan suara oleh Ben Kingsley, Raksha oleh Lupita Nyong’o, dan tokoh Sheer Khan oleh Idris Elba.

 

Our Score (10/10)

 

Judul                    : The Jungle Book
Produksi              : Walt Disney Pictures, Fairview Entertainment
Produser              : Jon Favreau dan Brigham Taylor
Sutradara            : Jon Favreau
Pemain                 : Aktor : Neel Sethi
                               Voice Actor : Ben Kingsley, Bill Murray, Lupita Nyong’o, Idris Elba

 


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like