Categories Essay Focus

Revolusi Stereotip Oleh Bruce Lee

Produk budaya popular barat sering kali menempatkan karakter tokoh Asia kedalam steriotip tertentu. Sulit rasanya melihat produk film barat dengan tokoh orang Asia sebagai salah satu pemeran intinya.

Namun Bruce Lee berhasil melakukan sebuah revolusi dalam dunia budaya popular terutama perfilman Amerika Serikat. Melalui lima film komersilnya, Bruce Lee berhasil membentuk karakter baru yang bisa berperan penting dalam dunia perfilman barat. Bruce Lee berhasil membentuk sosok petarung tipikal Asia. Kecil, namun kuat, gesit, dan cepat.

Pengaruh Bruce Lee terhadap dunia film Hollywood diungkapkan dan diakui oleh David Henry Hwang, seorang aktor aksi panggung pemenang The Tony Award. David Henry Hwang mengakui bahwa Bruce Lee adalah orang Asia pertama yang memberikan tanda atau ide tentang maskulinitas dalam dunia perfilman barat.

“Ia membentuk pola dasar baru dalam dunia barat. Seorang ksatria / petarung Asia Amerika,” ungkap David Henry Hwang seperti ditulis di New York Times.

Merubah Stereotip Dengan Tubuh

Dengan latar belakang Colosseum di Roma, Dojo bela diri, juga benteng-benteng pertahanan di Cina atau Hongkong, Bruce Lee bertemu dengan petarung lainnya baik jagoan bela diri ataupun pasukan militer. Tak pelak, Bruce Lee pun membuka bajunya. Sebuah tanda bahwa ia siap bertarung.

Kembali ke sebelum tahun 2000, tokoh-tokoh Asia sering kali dibentuk sebagai pembantu, masyarakat bawah, nerd, atau bagus-bagus juga jadi ahli matematika. Melalui film dan pembawaanya, Bruce Lee mematahkan stereotip lama tentang karakter Asia dalam perfilman Amerika dan memperlihatkan sisi baru yang selama ini belum dimunculkan, yakni sebagai seorang petarung tangguh yang cepat dan lincah.

Salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi keberhasilan Bruce Lee dalam membentuk image baru tersebut adalah tubuhnya. Tubuh yang kecil, namun berotot, dan juga padat. Hal terseebut sangat sering ia perlihatkan sehingga Bruce Lee sering kali terlihat tidak memakai pakaian atasan saat ia sedang bertarung.

Tak hanya itu saja, Bruce Lee dalam filmnya juga memperlihatkan banyak adegan pertarungan yang dipenuhi gerakan-gerakan cepat, kasar, namun tetap terlihat menarik. Adegan bertarung yang benar-benar dipengaruhi gerakan bela diri khas Asia. Tak jarang filmnya menampilkan gerakan-gerakan adegan lambat mendetail yang menunjukan tingginya intensitas pertarungan.

Dan semua gerakan adegan pertarungan tersebut diatur dan dikoreografikan sendiri oleh Bruce Lee.

Pembawaan Bruce Lee tersebut tidak hanya diperlihatkan dalam film saja, melainkan juga dalam produk promosi lainnya seperti poster, promotional billboard, maupun merchandise. Hal-hal tersebutlah yang membuat Bruce Lee unik, seorang bintang Asia-Amerika yang membentuk pola dan image baru tentang maskulinitas dalam dunia perfilman.

Pengaruh Global

Bruce Lee menjadi ikon budaya populer pada tahun 70an terutama dalam dunia film aksi laga. Ketenarannya tak hanya di Cina dan Hongkong saja tapi juga di Amerika Serikat. Bruce Lee lahir di San Francisco, dibesarkan di Hongkong, dan ia menghabiskan sebagian masa dewasanya di Amerika Serikat.

Seringnya perpindahan antara Hongkong dan Amerika ini membuat Bruce Lee dipengaruhi oleh pemikiran dan ide percampuran antara barat dan timur menurut Daryl Maeda, seorang professor di University of Colorado yang juga sedang membuat biografi tentang Bruce Lee.

“Ia secara rutin berpindah dan menyebrangi lautan pasifik. Jadi jikalau kita berfikir dari mana Bruce Lee berasal, kata yang tepat ialah persinggahan dan perpindahan,” ujar Maeda.

Selama karirnya, Bruce Lee juga bertarung dengan berbagai macam orang, melawan gangster Italia, pengedar narkoba di Thailand, Bruce Lee juga bertarung melawan pembunuh dari Russia yang diperankan oleh Robert Baker, kemudian juga Kareem Abdul Jabar, dan juga Chuck Norris yang merupakan seorang juara Karate dunia.

Here is a little bit fact for you trolls, Lee Wins!

Pada tahun 70an juga masyarakat China dan Hongkong masing terbayang akan kolonialisasi yang dilakukan oleh Jepang pada masa Perang Dunia 2.  Bruce Lee pun dipuja karena dalam filmnya ia berhasil mengalahkan para ahli bela diri Jepang, seperti dalam film Fist of Fury dimana Bruce Lee mengalahkan seluruh anggota dalam sebuah Dojo bela diri.

Diantara para bintang film aksi bela diri pada masanya, Bruce Lee merupakan sosok yang medapat sorotan dan memiliki tempat tersendiri. Bisa dikatakan juga bahwa Bruce Lee juga adalah salah satu orang pertama yang membentuk dan mempopulerkan MMA melalui Jeet Kune Do nya.

Tentu penampilan aksi dalam film berbeda dengan pertarungan sebenarnya tapi melalui berbagai film aksi yang ia perankan, Bruce Lee berhasil meninggalkan berbagai cerita mitos setelah kematiannya. Tak hanya mitos tentang pertarungannya saja, namun Bruce Lee juga meninggalkan sebuah aliran seni bela diri campuran (Mixed Martial Arts) yang bernama Jeet Kune Do yang dikembangkan dari Kung Fu China, Karate Jepang, juga Thai Boxing dari Thailand.

Sumber: Daniel McDermon / NYTimes

Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like