Categories Film Review

Ant-Man and the Wasp, Anomali Ditengah Narasi Kelam Marvel

Ditengah maraknya perang, serangan eksplosif, kehancuran, dan juga perbedaan pandangan politik antar superhero, Ant-Man and the Wasp tampil menjadi anomali dan berani tampil beda dengan kemasannya yang ringan dan juga bernuansa riang dan penuh komedi.

Setelah disuguhi perbedaan paham politis dalam Captain America : Civil War dan Black Panther, kemudian perjalanan waktu dan dimensi dalam Doctor Strange dan juga aksi eksplosif dalam Thor : Ragnarok dan Avengers : Infinity War, dunia Marvel terasa semakin kelam, berat dan gelap apalagi setelah mendapati menghilangnya sebagian banyak superhero akibat kekuatan Thanos.

Namun Ant-Man and the Wasp tetap mampu bercerita dengan memperlihatkan ciri khas filmnya tanpa terpengaruh oleh efek dari narasi besar yang hadir dalam dunia Marvel Cinematic Universe. Meskipun kemudian cerita Ant-Man nantinya pasti akan tetap bersambung dan masuk kedalam narasi besar Marvel.

Dilihat dari lini masa Marvel, cerita film kedua dari Ant-Man ini diambil dua tahun setelah Scott Lang (Paul Rudd) turut serta membantu Captain America dalam melawan pemerintah dan Iron Man di Civil War. Paul Rudd berada dalam status tahanan rumah dimana ia tak boleh keluar rumah hingga masa tahanannya habis.

Menjelang habisnya masa tahanan, Paul Rudd terlibat dalam sebuah aksi untuk membebaskan Janet (Michelle Pfeiffer) dari alam Quantum dimana Janet sudah terjebak didalamnya selama 30 tahun. Rencana ini disusun oleh Hank (Michael Douglas) dan juga Hope (Evangeline Lilly), namun mereka harus melibatkan Scott karena Scott merupakan satu-satunya orang yang pernah berhasil kembali dari alam Quantum.

Film ini memiliki plot cerita utama yang sederhana yakni membawa Janet kembali dari alam Quantum. Namun meski demikian, Ant-Man and the Wasp tetap mampu tampil menarik dan menghibur.

Kesederhanaan plot yang dimiliki film ini didukung oleh kehadiran beberapa sub-plot yang menarik namun tetap sinergis dengan plot utama. Selain itu juga interaksi dan chemistry antar karakter yang dibangun seperti cerita dan hubungan antara Scott Lang dan FBI yang dikemas jenaka, hubungan antara Hank dan masa lalunya yang dibuat kelam, dan aksi kejar-kejaran antara tokoh protagonist, ghost, dan juga black market dealer yang lucu namun tetap menegangkan dan penuh aksi.

Salah satu hal yang unik dari film ini adalah ketiadaan sosok ultra-villain yang harus dilenyapkan untuk menyelamatkan bumi layaknya film-film superhero pada umumnya. Meskipun demikian, kadar aksi dan emosi dalam film ini tidak kalah dibandingkan dengan film superhero lainnya.

Kesederhanaan plot dan ketiadaan sosok ultra villain membuat film ini menjadi salah satu film superhero yang sangat ringan namun tetap memiliki elemen kekuatan emosional yang kuat melalui sub-narasi mengenai kasih sayang antar teman, keluarga, dan juga hubungan romantis antar dua individu.

Film ini juga tetap mampu mempertahankan ciri khas dari film pertamanya dengan menghadirkan cerita yang ringan dan riang juga superhero yang jenaka. Ditambah lagi kecerdasan Paul Rudd yang dalam film ini juga didampik menjadi salah seorang penulis cerita mampu menghadirkan punchline menarik dalam banyak dialog maupun dalam bentuk adegan. Kecerdasan Paul Rudd dalam menyampaikan dialog juga terlihat bahkan ketika ia tampil dalam franchise superhero lain seperti di Captain America : Civil War.

Ant-Man and the Wasp mampu memberikan sebuah warna lain ditengah kelamnya narasi besar Marvel Cinematic Universe akhir-akhir ini dari sejak Captain America : Civil War hingga Marvel : Infinity War.

Narasi gelap Marvel yang muncul akhir-akhir ini membuat film Ant-Man and the Wasp tampak bagai sebuah anomaly dengan tone nya yang cerah dan riang. Inilah yang menjadi daya tarik utama cerita Ant-Man, ditambah lagi dengan ceritanya yang ringan dan jenaka namun film ini tetap mampu menghadirkan kekuatan emosional dari keseluruhan plot ceritanya.

 

Our Score (9/10)

 

 

Title                       : Ant-Man and the Wasp
Produksi              : Marvel Studios
Sutradara            : Peyton Reed
Penulis Cerita     : Chris McKenna, Erik Sommers, Paul Ruud, Andrew Barrer, Gabriel Ferrari
Penulis Asli         : Stan Lee, Larry Lieber, dan Jack Kirby (Komik Ant-Man)
: Stan Lee, Ernie Hart, Jack Kirby (Komik Wasp)
Pemeran             : Paul Rudd, Evangeline Lilly, Michael Douglas, Laurence Fishburne, Michelle Pfeiffer, Abby Ryder Fortson

 

 


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


 

Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Darmowe konto na Binance
Darmowe konto na Binance
10 months ago

Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://www.binance.com/pl/register?ref=FIHEGIZ8

Pinakamahusay na Binance referral code
Pinakamahusay na Binance referral code
8 months ago

Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

You May Also Like