Categories Film Review

AADC 2, Romantika Nostalgia Yang Tak Sempurna

Setelah ratusan purnama, salah satu pasangan paling populer di dunia perfilman Indonesia kembali bertemu. Setelah 14 tahun, Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) kembali mempertemukan sosok Cinta (Dian Sastro) dan Rangga (Nicholas Saputra).

Kembali ke-14 tahun lalu, sebuah pertemuan antar dua murid SMA karena lomba puisi melahirkan sebuah film yang begitu dicintai masyarakat Indonesia, khususnya anak muda di era 2000-an.

Singkat cerita, dua sejoli ini harus berpisah karena Rangga harus pergi ke Amerika. Namun, dengan ungkapan yang sangat puitis Rangga menjanjikan Cinta bahwa ia akan kembali setelah satu purnama. Penggemar film ini pun terus menantikan pertemuan dua sejoli ini.

Bagi siapapun yang menonton AADC pertama pasti sangat mengenang adegan perpisahan mereka di bandara. Sebuah adegan percintaan yang romantis nan puitis.

Semenjak perpisahan ini juga Rangga dan Cinta menjadi salah satu pasangan paling populer dalam dunia budaya pop Indonesia sejak Galih dan Ratna. Kebetulan mereka berdua juga sama-sama memadu cinta dari SMA.

Film AADC 2 ini dimulai dengan adegan reuni dari geng Cinta di galeri kecil milik Cinta. Di sana sudah ada Cinta, Milly (Sissy Priscillia), Maura (Titi Kamal), Trian (Ario Bayu) yang menjadi calon suami Cinta, Christian Sugiono yang menjadi suami Maura, dan Mamet (Dennis Adishwara) suami dari Milly. Mereka semua berkumpul untuk menantikan kehadiran Karmen (Adinia Wirasti).

Karmen pun datang, dan kemudian geng Cinta berencana untuk melakukan liburan ke Yogyakarta sekaligus menghadiri pameran seni Eko Nugroho.

Di belahan bumi lain, di Amerika Serikat, Rangga terlihat memiliki bisnis coffee shop. Tiba-tiba seorang wanita asal Indonesia datang menemui Rangga yang ternyata adalah adik tiri Rangga. Ia meminta Rangga untuk menemui ibunya di Yogyakarta yang sangat merindukan Rangga.

Sebuah kebetulan yang sempurna dan sangat wajar terjadi dalam sebuah film drama. Cinta si anak tim mading yang artsy ingin mengunjungi pameran seni kontemporer. Rangga dirindukan oleh ibunya yang sudah lama tak bertemu.

Secara karakterpun sebenarnya setiap tokoh di film ini berubah sesuai jalur perkiraan para penggemar. Kira-kira akan bagaimana mereka nantinya. Cinta yang tadinya anak tim mading saat masih SMA, sekarang memiliki galeri kecil. Karmen juga bertumbuh menjadi wanita badass.

Ketiadaan Ladya Cheryl si pemeran Alya membuat tokoh Karmen yang sering kali menjadi trigger dalam cerita film AADC 2 ini. Namun, perkembangan tokoh Karmen dalam film ini juga tidak membuahkan sesuatu hal yang mengagetkan.

Jika Alya masih dimunculkan tampaknya akan lebih menarik, melihat bagaimana perkembangan seorang anak broken home yang pernah hampir nyaris mati bunuh diri.

Begitupun Rangga, ia masih seorang yang puitis. Jika di film pertama ia terlihat sering membaca buku Aku karya Sjuman Djaya. Kini adegan Rangga pertama kali terlihat bersama tumpukan buku karya Haruki Murakami, seorang penulis asal Jepang.

Namun biarpun Rangga masih puitis, ia seolah kehilangan daya magis sosok sastrawannya. Puisi dalam film ini masih indah, namun Rangga dalam film ini yang terus berpindah tempat saat sedang ngobrol bersama cinta lebih terlihat sebagai seorang traveler penikmat fotografi dibanding seorang pencinta sastra.

AADC 2. pic: Miles FIlm

Singkat cerita, Cinta dan Rangga kemudian bertemu di Yogyakarta.

Namun ada sedikit hal yang mengecewakan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Rangga si anak yang sangat sastra dan besar di Jakarta kemudian ke Amerika hingga tamat kuliah, kini ia menjadi Rangga si traveller yang begitu hafal tempat wisata di Yogyakarta, padahal ia tak lama hidup di Yogyakarta.

Tidak ada adegan ataupun percakapan antara Cinta dan Rangga yang membicarakan mengenai sastra. Adegan travel di Yogyakarta pun terasa seperti iklan travel yang berusaha untuk memperlihatkan keadaan Yogya kini dengan berbagai keindahannya dan daya tariknya.

Singkat cerita, pertemuan mereka menghadirkan memori masa lalu dan Cinta pun kemudian berpisah dengan tunangannya yakni Trian hanya karena tidak menceritakan pertemuan Cinta dengan Rangga saat di Yogyakarta. Setelah itu Cinta pun kembali pada Rangga. Sayang, Rangga sudah dalam perjalanan menuju Amerika.

Ada satu hal yang membuat saya bingung. Adegan Cinta berpisah dengan Trian yang tidak begitu dijelaskan tidaklah menjadi masalah yang besar. Namun saat Cinta berusaha mengejar Rangga ke bandara dan ingin menghentikannya, kenapa malah dikejar? Kenapa ga di chat aja pake Line atau ditelpon? Sebelumnya kan Rangga baru saja nge-line Cinta.

Namun film ini mampu menempatkan iklan product placement dengan sangat lembut, sehingga tidak terlihat ngiklan dan juga tidak membuat membuat sudut pandang kamera jadi terganggu. Semua ditempatkan dalam suasana dan adegan yang alami.

Melalui kemunculan setiap tokohnya film ini seolah menjadi penawar rasa rindu untuk sebuah penantian panjang. Namun cerita dan pembentukan karakternya membuat semua romansa nostalgia itu tidaklah sempurna.

Namun jika film ini ditampilkan tanpa embel-embel ataupun brand AADC, film ini justru akan menjadi sebuah cerita drama baru yang juga menarik tanpa perlu membanding-bandingkan ke film pertamanya.

 

Our Score (6/10)

 

Judul                     : Ada Apa Dengan Cinta 2
Produksi              : Miles Film
Produser              : Mira Lesmana
Sutradara            : Riri Riza
Pemain                 : Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Adinia Wirasti, Sissy Priscillia, Dennis Adishwara, dan Ario Bayu

 


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like