Categories Film Review

Captain America : Civil War, Perdebatan Ideologi Superhero

Film ke 13 dari Studio Marvel yakni Captain America : Civil War merupakan sebuah film penting bagi Studio Marvel. Di dalam film tersebut setidaknya ada lebih dari 10 superhero yang dimunculkan dan akan saling beradu kekuatan karena pertentangan ideologi.

Pada tahun 2008, sebuah studio film level medioker membuat sebuah pertaruhan besar pada sosok Tony Stark dan alter ego-nya yang berbentuk Iron Man. Tentu hal tersebut adalah sebuah pertaruhan mengingat penggemar produk komik masih disebut dengan istilah “nerd,” anak-anak kurang gaul yang dicirikan dengan kaca mata dan obrolannya yang tidak keren.

Delapan tahun sejak pertaruhan dengan film pertama Iron Man, kini studio Marvel berada di atas awan. Civil War adalah sebuah pertunjukan epik yang menjadi salah satu puncak dunia Marvel Cinematik Universe.

Civil War bukan hanya menyajikan berbagai aksi dan pertarungan sengit, namun film ini merupakan film impian yang selalu dihayalkan oleh anak-anak penggemar superhero. Dimana semua superhero berkumpul, bertempur dan melihat siapa yang terkuat diantara mereka.

Namun yang menarik adalah dibalik tampilan visual luar biasa yang ada dalam perang, ledakan, dan gerakan-gerakan aksi ada sebuah kedalaman cerita dan perasaan dibaliknya. Ada dendam, rasa bersalah, penghianatan, loyalitas, hingga saling pengertian.

Captain America Civil War. pic: Marvel Studio

Film ini menyajikan peperangan antar dua kelompok superhero yakni Tim Captain America (disingkat Tim Cap) yang diisi oleh Winter Soldier, Scarlett Witch, Hawkeye, Ant-Man, dan Falcon.

Tim Cap akan berhadapan dengan Tim Iron Man yang diisi oleh Black Widow, War Machine, Vision, Black Panther, dan juga Spider-Man.

Civil War berlatar satu tahun setelah Avegers : Age of Ultron, dimana peristiwa yang ditangani oleh para Avengers mengakibatkan kehancuran besar bagi wilayah sekitarnya. Kehancuran dan kerusakan ini membuat para politisi dunia ingin agar para Avengers mau berada di bawah pemerintah dunia.

Pendapat di pihak Avengers sendiri pun terpecah ada yang setuju yakni Tim Iron Man dan ada yang tidak setuju yakni Tim Cap. Kedua belah pihak berselisih paham.

Saat Konferensi Wina PBB untuk memutuskan mengenai keberadaan Avengers, tiba-tiba tempat konferensi PBB tersebut meledak oleh aksi terorisme yang dilakukan oleh Baron Zemo. Namun hubungan sejarah dan salah paham ternyata membuat Bucky atau Winter Soldier juga terlibat dalam kasus ini dan pertikaian antara Iron Man dan Captain America.

Film ini juga menjadi sebuah perayaan tersendiri bagi penggemar Spider-Man, setidaknya belum sampai 15 tahun sudah ada tiga Spider-Man hadir di dunia ini mulai dari Tobey Maguire, Andrew Garfield, dan kini muncul Tom Holland.

Disamping memiliki perang yang epik, cerita yang dalam dan menarik. Film ini juga memberikan sebuah fan-services bagi penontonnya. Bad-ass woman superheroes and Chris Evans’ muscles. Fan-services are quite important thou.

Seperti diketahui bersama bahwa dalam Civil War ini terjadi pertarungan antara Tim Cap melawan Tim Iron Man. Mereka bertempur karena perbedaan pandangan mengenai posisi superhero di dunia.

Civil War Trailer

Dimana posisi superhero seharusnya? Sebagai swasta-kah? Atau sebagai pasukan pemerintah?

Sebuah debat yang tidak kunjung selesai untuk dibahas. Mengapa pemerintah sealu ingin mengatur semua hal hingga keberadaan superhero? Seberkuasa itu kah mereka? Apa pemerintah punya posisi lebih baik dibanding superhero dimata para manusia biasa?

Bagaimana jika kalau anda baru bangun dan mendapati lingkungan sekitar rumah anda sudah hancur berantakan? Tidaklah kamu ingin kalau superhero berada dibawah kendali pemerintah yang memiliki legitimasi hukum?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti membayangi para penoton dan pengemar dari kedua belah pihak. Lalu mana yang benar? Yang benar adalah Marvel yang mampu membuat penonton terus membicarakan film mereka hingga ke titik sentral permasalahan dalam filmnya.

Namun musuh yang sebenarnya dalam film ini bukanlah ideologi tersebut, melainkan sosok Baron Zemo yang merupakan seorang mantan pasukan khusus Sokovia. Ia memiliki dendam terhadap para Avengers, sehingga ia ingin menghancurkan Avengers dari dalam dengan membawa mereka kedalam perdebatan ini.

Sudah banyak pertarungan yag dihadapi oleh para superhero ini mulai dari mutan hingga para supervillain atau superhero jahat. Semuanya berhasil ditumpas dengan bersih oleh Avengers, namun menghadapi satu sosok manusia, Avengers harus hancur terpecah belah.

Hingga akhirnya permusuhan mereka muncul secara alami, dan pertikaian mereka mendingin tanpa berdamai pun terjadi secara alami. Tidak ada yang dipaksakan dan tidak terasa terlalu cepat maupun terlalu lama.

Ini mengingatkan bahwa manusia, si makhluk paling sempurna ini memang tidak memiliki kekuatan super seperti mengeluarkan petir atau semacamnya. Namun disisi lain, manusia bisa jauh lebih berbahaya di banding para mutan atau semacamnya.

 

Our Score (9/10)

 

Judul                    : Captain America : Civil War
Produksi             : Marvel Studios
Produser             : Kevin Feige
Sutradara           : Joe Russo dan Anthony Russo
Pemain                : Chris Evans, Robert Downey Jr., Scarlett Johansson, Sebastian Stan, Anthony Mackie, Don Cheadle, Jeremy Renner, Chadwick Boseman, Paul Bettany, Elizabeth Olsen, Paul Rudd, Tom Holland, Daniel Bruhl


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


Written By

Avatar

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like