Categories Film Review

Eternal Sunshine of the Spotless Mind: Cinta, Jodoh dan Mesin Penghapus Ingatan

Hal terdalam yang dapat dipikirkan orang-orang ketika menonton Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004) yang disutradarai oleh Michel Gondry adalah What if the machine to erase memory, does exist? Could it be more chaotic?. Film ini secara sederhana menggambarkan segala kekacauan yang terjadi akibat mesin penghapus ingatan. Tak dapat dipungkiri, mesin penghapus ingatan adalah sebuah eksistensi yang janggal. Adalah suatu hal yang tidak bisa kita bayangkan jika kita harus tiba-tiba melupakan seseorang yang memiliki ikatan emosional dengan kita.

Hal unik bagi ku adalah, What are the odds, to find a true connection with someone that doesn’t belong to you? Dalam konteks ini Joel (Jim Carrey) dan Clementine (Kate Winslet) bukanlah jodoh tanpa mesin penghapus ingatan. Tanpa situasi yang mereka hadapi, mereka hanya mantan pasangan yang akan saling mengenang dalam keburaman, dan penuh dengan penyesalan serta kesunyian masing-masing.

Jika mesin penghapus ingatan ada, maka kira-kira berapa banyak garis perjodohan didunia ini akan berubah?

Perubahan dalam prioritas, tujuan, atau nilai hidup pasangan dapat menyebabkan perbedaan dalam harapan dan ekspektasi terhadap hubungan. Hal tersebut mungkin mengurangi kesesuaian dan kecocokan antara pasangan. Menurut Kurdek, L. A. (1998), hal ini menyebabkan manusia sulit untuk menemukan jodoh; a true love connection.

Manusia kembar siam saja, memiliki kemungkinan kecil untuk memiliki prioritas, tujuan atau nilai hidup yang sama dalam semua hal. Meskipun mereka tumbuh bersama dan memiliki ciri besar yang hampir sama dalam genetika. Dalam artian, mencari seseorang yang menjadi true connection adalah hal yang hampir mustahil.

Hal yang hampir mustahil ini, bila terjadi, akan sampai pada pertanyaan selanjutnya. Do they fall in love? Karena true connection, tanpa butterfly in our stomach, sama saja; tidak memenuhi standar untuk diktakan “jodoh”. Tidak jarang, manusia sulit menemukan jodoh dan berakhir dengan menikahi orang yang salah.

Berangkat dari kesulitan itu, dapat dilihat bahwa mesin penghapus ingatan dalam film ini berpotensi untuk memperbesar peluang agar orang-orang dapat menemukan dan hidup bersama jodoh mereka. Bayangkan, Joel dan Clementine adalah 2 orang dengan connection dan love yang kuat.

Courtesy of Youtube

Ini dibuktikan diakhir film, prefrensi pasangan masing-masing ternyata sama, karena mereka kembali saling menemukan dan jatuh cinta tanpa pernah mengetahui kalau mereka pernah bersama. 

Joel tipe orang yang suka membaca karya sastra, dan Clementine adalah seorang gadis petualang. Mereka berpotensi berjodoh, namun, sedikit perbedaan level pemikiran, membuat mereka grow apart dan menjadikan mereka saling memupuk kebosanan dan kebencian terhadap asumsi pada kepala mereka masing-masing.

Terkadang, manusia menemukan their true love connection. Namun, karena banyak kejadian tidak terduga di bumi, membuat manusia seringkali melakukan kesalahan yang berujung pada trauma dan kebencian akan pasangan yang pernah bersama dengan mereka. 

Maka dari itu, aku punya ide agar mesin penghapus ingatan dapat dimanfaatkan. Penyedia jasa penghapus ingatan menghapus pikiran manusia, lalu mengambil dan mengamankan tape recording yang berisi alasan pasangan ingin saling melupakan. 

Setelah itu, pertemukan mereka dan jika mereka menyadari ternyata prefrensi pasangan ideal mereka tetap sama–tanpa pernah mengetahui bahwa sebenarnya mereka pernah bersama, barulah tape recording itu diberikan kepada keduanya. Agar mereka berbincang dan memutuskan, apakah mereka ingin memulai lembaran baru atau tidak. Bagaimana dengan ide tersebut? Terdengar cukup baik?

Aku cukup optimis mendengar jawaban singkat Joel diakhir film. Sebuah penanda bahwa, ada solusi untuk menemukan jodoh melalui alat penghapus ingatan (bila mesin ini benar-benar ada suatu hari nanti). Terlepas dari kekacauan yang ditimbulkan this memory eraser machine, aku percaya, mesin penghapus ingatan dapat memperbesar peluang untuk menemukan jodoh dalam dunia yang mustahil bagi fenomena ini.

Score : 9/10

Title: Eternal Sunshine of the Spotless Mind
Production: Focus Features, Anonymous Content
Director: Michel Gondry
Screenwriters: Charlie Kaufman, Pierre Bismuth
Casts: Jim Carrey, Kate Winslet, Kirsten Dunst, Mark Ruffalo, Elijah Wood.

Daniel Pakiding
Mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Hobi membaca, menulis dan menonton film. Saat ini bekerja sebagai penulis dan translator di Set Things studio dan UJUNGPANGDUB.
IG: @danielpakiding_ | email : danielpakiding22@gmail.com

Written By

Home of Asmodeus

A submitted article to Monster Journal from our avid readers.
All submitted articles are already going through the process of editorial review.
Contact us to share your articles!
(yourofficial.monster@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
tvbrackets
tvbrackets
2 months ago

What i do not realize is in fact how you are no longer actually much more wellfavored than you might be right now Youre very intelligent You recognize thus considerably in relation to this topic made me in my view believe it from numerous numerous angles Its like men and women are not fascinated until it is one thing to do with Lady gaga Your own stuffs excellent All the time handle it up

rubmd
rubmd
2 months ago

What i do not understood is in truth how you are not actually a lot more smartlyliked than you may be now You are very intelligent You realize therefore significantly in the case of this topic produced me individually imagine it from numerous numerous angles Its like men and women dont seem to be fascinated until it is one thing to do with Woman gaga Your own stuffs nice All the time care for it up

flooring
flooring
1 month ago

Simply desire to say your article is as surprising The clearness in your post is simply excellent and i could assume you are an expert on this subject Fine with your permission let me to grab your feed to keep up to date with forthcoming post Thanks a million and please carry on the gratifying work

You May Also Like