Perancis adalah sebuah negara dengaan dunia kulinernya yang dikenal diseluruh dunia. Prancis memiliki produk makanan yang sangat beragam dan luas. Kawasan negara yang terbentang dari utara hingga kawasan selatan yang berada di kawasan mediteranian ditambah perbedaan iklim membuat masakan Prancis memiliki ciri khas di setiap daerahnya.
Masakan Perancis telah mendunia, orang-orang negara lain tentu memiliki steretype terhadap masakan Prancis. Chef Gilles Marx yang merupakan seorang chef asal Prancis sekaligus founder dari Restoran Amuz menanggapi beberapa hal yang menjadi stereotype terhadap masakan Prancis.
Berikut beberapa seterotype tersebut dan tanggapan dari Chef Gilles Marx .
Apakah Masakan Prancis Sudah Ketinggalan Jaman?
“Saya tidak setuju dengan hal ini, masakan Prancis selalu berubah setiap saat dan mengalami perkembangan sesuai jaman. Mungkin karena masakan dari negara lain juga mulai dikenal maka masakan Prancis terdengar seperti ketinggalan jaman, atau mungkin orang tersebut pergi ke restoran yang sama terus,” jelas Gilles Marx, di kawasan Thamrin pada Selasa (15/03).
Masakan Prancis Mahal?
“Mungkin mahal di Indonesia. Beberapa bahan masakan Prancis tidak bisa didapatkan di Indonesia, jadi harus impor dan itu yang menyebabkan mahal. Masakan Prancis juga biasa disajikan dengan wine, ga ada wine yang murah tentunya. Tapi kalau di Prancis sendiri banyak masakan Prancis yang murah dan sederhana,” ucap Gillers.
Apakah Masakan Perancis Tidak Dimasak Dengan Matang?
“Ini masalah perbedaan budaya saja. Di Prancis, steak dimasak medium-rare sudah dianggap matang, tapi tidak disini. Tapi kalau mesan Steak kan pasti ditanya mau tingkat kematangan seperti apa,” jelas Gilles.
Orang Perancis Menganggap Masakan Adalah Sebuah Seni?
“Mempelajari masakan Prancis harus juga mempelajari sejarah, ada warisan budaya disana. Bagi para juru masak, memasak itu seperti melukis. Ada pendekatan tersendiri dan ciri khas yang unik,” ujar Gilles.
Apakah Masakan Perancis Sangat Cocok Dengan Wine?
“Setiap wilayah di Prancis menghasilkan wine. Wine sudah jadi bagian dari masyarakat Perancis. Jika dilihat sejarahnya, pada abad mula-mula, wilayah-wilayah kecil di Prancis memiliki pemimpin masing-masing dan mereka berlomba untuk menghasilkan wine sebagai lambang kemakmuran. Bahkan saat ini, cukup banyak masyarakat yang membuat taman kecil dirumahnya untuk ditumbuhi anggur,” pungkas Gilles.
Sebelumnya artikel ini sudah tayang di medcom.id dan ditulis oleh penulis yang sama yakni Putu Radar Bahurekso.