Categories Anime Review

Kimi no Na Wa, Romantika yang Estetis dan Surealis

Kimi no Na Wa atau yang juga berjudul Your Name dalam bahasa Inggris adalah film animasi Jepang yang bergenre drama-romantis dan supranatural. Sebuah film dengan cerita yang sederhana, namun menyentuh, indah, dan juga terasa semakin dalam sepanjang film berjalan.

Film animasi karya Makoto Shinkai ini dipenuhi dengan artwork yang memukau serta fokus-fokus menarik dalam banyak adegan. Fokus-fokus yang menjadi eye-candy ini kemudian juga mendukung dalam pemaparan cerita film. Tak hanya itu, tapi objek-objek dalam film ini juga terlihat sebagai metafora yang ingin mewakilkan pesan cerita dari film ini.

Kimi no Na Wa dibuka dengan memperlihatkan sekumpulan komet yang melintas di langit, disebuah langit berwarna biru gelap kemudian terlihat cahaya-cahaya komet yang melintas. Sebuah pengemasan estetik yang menarik, kumpulan komet tersebut pun terlihat sebagai eye-candy dalam adegan pembuka. Setelah itu film ini dibuka dengan narasi dari seorang pria dan wanita dimana kedua karakter pria wanita tersebut tidak diperlihatkan dengan jelas.

Setelah itu film ini baru memasuki cerita utama dengan memperkenalkan dua karakter utama yakni Mitsuha Miyamizu seorang siswi SMA di sebuah desa dan Taki Tachibana seorang siswa SMA di kota Tokyo.

Suatu hari tiba-tiba roh kedua orang ini mulai tertukar. Setiap bangun tidur mereka tertukar lalu keesokan harinya mereka akan kembali menjadi normal. Takut kehidupan sosial masing-masing terganggu maka mereka membuat perjanjian dan catatan yang mereka tulis di buku maupun dalam HP.

Selama sekitar setengah jam pertama film ini dipenuhi oleh kemasan komedi dari kehidupan masing-masing karakter. Tak hanya memperlihatkan pendalaman karakter dari kedua tokoh utama tapi juga memperlihatkan bagaimana kehidupan seseorang ketika dihadapi di yang bukan pada tempatnya. Bagaimana Taki bertingkah dalam tubuh dan lingkaran Mitsuha, begitupun juga sebaliknya.

Setiap bangun pagi, ketika Taki terbangun dalam tubuh Mitsuha ia selalu mengecek kondisi tubuhnya dengan meremas dadanya sendiri. Yotsuha, adik dari Mitsuha yang selalu membangunkan Mitsuha pagi hari menganggap kakaknya berubah menjadi orang aneh yang menyukai dadanya sendiri.

Cerita film ini mulai memperlihatkan masalahnya ketika roh mereka tidak mulai tertukar lagi, lalu cerita mulai lebih fokus pada kehidupan Taki.Taki merasa penasaran tentang keberadaan Mitsuha dan mulai mencari tahu keberadaan Mitsuha untuk bisa menemuinya. Tak hanya berusaha menemui Mitsuha, Taki juga berusaha untuk mencari jawaban atas pengalam pertukaran roh yang ia alami.

Courtesy of Convincing Anime Trailers

Film ini memiliki cerita yang sangat sederhana tentang dua orang yang tak saling kenal kemudian bertukar roh tanpa mereka ketahui. Namun dalam kesederhanaanya, film ini justru memiliki kedalaman tentang hidup dalam penceritaan dan juga pengemasannya.

Yang menarik juga adalah, film ini selalu dihiasi oleh sinematografi, gambar, serta detail-detail yang menarik, indah, juga eye-catchy. Bahkan tak sedikit dari detail objek yang ada yang terasa filosofis namun tidak terlihat rumit dan juga tidak memperumit cerita.

Seperti beberapa contoh misalnya penggambaran alam yang digambar dengan indah dan megah, kuil yang terlihat klasik, juga suasana kota yang moderen.

Pada bagian akhir dimana Taki sudah tidak lagi mengalami pertukaran roh dan ia juga terlihat sering menaiki kereta dan mencari pekerjaan, adegan ini seolah memperlihatkan bagaimana manusia terus menjalani hidupnya, bagaimana mimpi perlahan terlupakan dan terpisah dari kenyataan, bagaimana pengalaman masa lalu membentuk kita yang sekarang, dan juga bagaimana takdir mempertemukan setiap orang dengan orang lainnya.

Nenek dari Mitsuha sempat berujar kepada Mitsuha kala mendapati cucunya terasa seperti orang lain. “Setiap mimpi akan terlupakan setelah kamu terbangun.”

Lalu juga saat Taki dan Mitsuha sering bertukar roh, mereka bersikap aneh dan kaku ketika dalam ruang lingkup sosial. Hal ini juga memperlihatkan bagaimana manusia cenderung kaku ketika berkumpul bersama sekelompok orang yang bukan pada lingkar sosialnya.

Dibalik banyaknya film kini dengan pesan moral tentang kehidupan sosial, seperti isu gender, perdamaian, ataupun berbagai bentuk HAM. Kimi no Na Wa justru tampil sebagai sebuah metafora sekaligus filosofis sederhana tentang kehidupan yang lebih memilih fokus kepada perjalanan hidup, pengalaman, pertemuan, perpisahan, dan juga cinta.

Kesederhanaan inilah yang membuat film ini mudah untuk dinikmati, ditambah skenarionya yang memikat, kreatif, dan juga menyentuh. Dibanding meninggalkan sebuah pesan moral yang bisa didiskusikan, film ini justru lebih membuat penontonnya mabuk dalam lamunan yang diiringi gerutan senyum kecil pada bibir.

Secara umum bisa dikatakan bahwa film Kimi no Na Wa adalah sebuah film sederhana tentang perjalanan kehidupan yang dikemas dengan fantasi surealis. Sebuah film sederhana tentang cinta yang juga mudah untuk dicintai.

 

Our Score (10/10)

 

Judul                     : Kimi no Na Wa / Your Name
Production           : CoMix Wave Films
Produser              : Gen Fukunaga, Genki Kawamura
Cerita                   : Makoto Shinkai
Sutaradara          : Makoto Shinkai

 


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


 

Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like