“Usir orc itu dari sini!” ucap para tallman penguasa bumi atas. Perang antara tallman dan orc yang berkepanjangan memaksa para orc untuk menyingkir ke dalam dungeon. Demi melindungi diri dari serbuan tallman, mereka memilih untuk hidup di sana, memanfaatkan para monster untuk bertahan hidup.
Namun, pada suatu hari, kehadiran sang naga merah mengusik perkampungan para orc. Mereka, mau tak mau, bergerak menuju lantai dungeon yang lebih rendah, untuk menyelamatkan diri. Sayang, karena perbekalan mereka terbatas, mereka harus berkonflik kembali dengan para tallman yang menjadi petualang di dungeon tersebut.
Konflik antara bangsa orc dan tallman tidak terhindarkan. Tavern atau tempat para tallman minum-minum dirusak oleh pasukan orc. Semua tallman di sana, kecuali Laios Toudendan anggota party-nya, terbunuh.
Perselisihan, bahkan menjadi adegan saling bunuh, antara bangsa orc dan tallman tersebut juga terjadi di Indonesia. Masyarakat Indonesia, dari masyarakat biasa hingga kaum wibu, masih sibuk berkelahi dengan sesamanya. Bahkan, beberapa pertengkaran yang terjadi di media sosial dituangkan di dunia nyata, melalui perkelahian, doxxing, kekerasan, dan lainnya.
Kondisi Indonesia yang masih tercerai-berai seperti sekarang menunjukkan bahwa penciptaan persatuan dalam keberagaman di negara ini adalah hal mendesak. Persatuan dalam keberagaman, sebagai perwujudan sikap Bhinneka Tunggal Ika, semboyan nasional Indonesia, merupakan penciptaan kondisi kebersatuan di negara ini. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya konflik dan perpecahan di masyarakat.
Di Indonesia, penerangan terhadap mewujudkan persatuan dalam keberagaman telah dilakukan sejak dini melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Namun, siswa dan mahasiswa masih menyepelekan mata pelajaran ini. Mereka menganggap belajar Pendidikan Pancasiladi sekolah terlalu membosankan dan penuh dengan hafalan pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang tidak penting.
Dungeon Meshi, yang bercerita mengenai Laios Touden dan party-nya, memiliki pesan mendalam perihal persatuan dalam keberagaman. Sebagai seorang tallman yang menyelami dungeon untuk menyelamatkan adiknya, Falin Touden, anime ini menggambarkan beberapa adegan penuh konflik. Selain konflik antara bangsa orc dan tallman, kita juga dapat melihat konflik skala kecil dalam tubuh anggota party Laios.
Sebagai anggota baru, Senshi sang dwarf masih belum bisa berbaur dengan anggota party yang lain, utamanya Marcille Donato si elf dan Chilchuck Tims si half-foot. Perbedaan ras, yang mendasari perbedaan pandangan mereka terhadap Senshi, seringkali menjadi pemantik perselisihan. Namun, sebagai sebuah party, Senshi, Marcille, dan Chilchuck harus bersatu, demi mewujudkan tujuan mereka untuk menyelamatkan Falin dalam perut sang naga merah.
Nilai Penting Persatuan dalam Keberagaman
Sebagai manusia yang hidup dalam keberagaman, persatuan adalah sebuah konsep yang mesti ada. Tanpa persatuan, sulit membayangkan kumpulan manusia yang saling berbeda satu sama lain dapat mencapai sebuah tujuan bersama.
Mengutip Vonolya Lidevia Br Manik dalam artikel Konsep Persatuan Indonesia dalam Pancasila: Implementasinya dalam Kehidupan Masyarakat, persatuan penting untuk diwujudkan, karena dapat menciptakan kerukunan. Terlebih, dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia yang dikenal dengan slogan Bhinneka Tunggal Ika, persatuan dapat mendorong kemajuan bangsa.
Sesuai dengan sila ketiga dalam Pancasila, Persatuan Indonesia, konsep persatuan sudah berurat akar dalam kebudayaan manusia Indonesia. Menurut Notonegoro, tokoh yang dikenal dengan teori tentang filsafat Pancasila, Pancasila tidak hanya menjadi pedoman dan dasar negara. Ia seharusnya juga menjadi pandangan hidup yang menyatukan seluruh masyarakat Indonesia yang majemuk.
Bagaimana menciptakan persatuan dalam keberagaman? Langkah utama untuk mewujudkan hal tersebut adalah menghargai eksistensi sebuah keberagaman. Menurut Mulyo Kadarmanto dalam artikel Merajut Kesatuan dalam Keberagaman di Indonesia: Tinjauan Teologis untuk Mengamalkan Sila “Persatuan Indonesia”, keberadaan keberagaman dapat menjadi sarana pertumbuhan dan kedewasaan, sehingga mendorong terciptanya persatuan. Keberadaannya dapat menebar benih keindahan, memantik manusia Indonesia yang beraneka rupa memiliki satu tujuan yang sama.
Dalam konteks Dungeon Meshi, esensi persatuan dalam keberagaman dapat kita temukan dalam ruang terkecil. Ruang tersebut, adalah melalui interaksi Senshi, anggota baru party Laios si tallman, dengan Marcille dan Chilchuck.
Senshi dan Marcille: Dari Tidak Memahami menjadi Saling Pengertian
Sebagai sebuah party yang baru dibentuk, hubungan pertemanan di antara Laios, Senshi, Marcille, dan Chilcuck tidak begitu hangat. Mereka masih belum menemukan kecocokan satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, dalam episode dua, Marcille terlihat berkonflik dengan Senshi. Konflik ini terjadi karena dua sebab. Sebab pertama, Marcille masih tetap enggan untuk menyantap hidangan dengan bahan baku para monster dungeon. Ia tetap bersikukuh untuk menikmati makanan manusia sewajarnya, bukan yang berasal dari para monster.
Meski begitu, Senshi tetap memasak seperti biasa, mengolah bahan baku bagian tubuh monster sepenuh hati. Marcille, yang pada mulanya ragu-ragu, akhirnya menikmati masakan Senshi dengan senang hati.
Sebab kedua, adalah adanya perasaan dalam diri Marcille bahwa dirinya tak berguna. Sebagai seorang elf yang dididik secara akademik, ia meyakini segalanya sesuai dengan buku yang ia pelajari. Namun, Senshi, yang telah tinggal di dungeon tersebut selama puluhan tahun, punya pengetahuan lapangan yang mumpuni.
Ini terlihat, sebagai contoh ketika mereka akan memanen screaming mandrake. Senshi menggunakan metode sendiri, yang ternyata cukup berhasil. Namun, Marcille, yang ingin terlihat berguna dalam party, mengikat bagian tubuh mandrake dengan big bat.
Cara yang dilakukan Marcille berhasil. Namun, big bat justru terbang ke arah tempat Marcille bersembunyi, membawa mandrake yang sedang menangis keras. Menghadapi kondisi tersebut, Marcille panik. Ia mendengar suara mandrake yang berteriak, membuatnya terkena shock berkepanjangan.
Beruntung, Senshi memahami tindakan Marcille tersebut, dan bersedia membantunya. Hubungan yang semula tidak ramah antara Marcille dan Senshi, dalam beberapa episode berikutnya, berubah menjadi sebuah kerja sama yang membangun.
Senshi dan Chilchuck: Berawal dari Konflik, Berakhir Bersatu
Sebagai anggota baru, Senshi tidak hanya berselisih dengan Marcille. Kembali dalam episode dua, Senshi juga berselisih dengan Chilchuck.
Sebagai seorang half-foot, Chilchuck ahli dalam mendeteksi perangkap. Ia dapat mengetahui perangkap tersembunyi dalam dungeon, dan menghancurkannya.
Namun, Senshi sepertinya tidak mengindahkan peringatan Chilchuck untuk berhati-hati ketika melangkah. Ia bergerak ke sana-kemari, memantik berbagai perangkap yang terdapat dalam dungeon tersebut.
Kesal dengan tindakan tersebut, Chilchuck memarahi Senshi. Senshi sendiri, yang menganggap Chilchuck adalah seorang anak kecil, tidak mengindahkan instruksinya. Hal ini memantik konflik antara mereka berdua.
Namun, kehadiran perangkap tidak sekadar memantik konflik di antara mereka. Ia juga memantik persahabatan dan pengertian antara Chilchuck dan Senshi. Melalui kakiage mandrake & tempura kelelawar besar, mereka menjalin tali pertemanan.
Mengapa bisa terjadi? Karena untuk memasak masakan tersebut, dibutuhkan minyak dan api. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kedua bahan baku tersebut adalah melalui perangkap. Dengan menyiasati perangkap-perangkap yang ada di dungeon tersebut, Chilchuck dan Senshi berhasil menyalakan api dan mengumpulkan sedikit minyak.
Kakiage dan tempura tersebut, yang dimasak berbekal kerja sama antara Chilchuck dan Senshi, akhirnya dapat dinikmati seluruh party. Mereka kenyang, dan meneruskan perjalanan menelusuri lebih dalam dungeon tersebut. Namun, satu hal yang utama, anggota party semakin bersatu di tengah keberagaman ras mereka.
Pada akhirnya, Dungeon Meshi tidak hanya sebuah anime tentang fantasi dan memasak. Lebih dari itu, melalui interaksi antaranggota party, kita dapat menyelami esensi bersatu di tengah keberagaman. Meski pada mulanya Senshi berselisih dengan Marcille dan Chilchuck, mereka akhirnya saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Perbedaan, baik berupa perbedaan ras, etnis, kebudayaan, pemikiran, dan lainnya, tidak menjadi halangan bagi kita untuk bersatu dan bersinergi dengan orang lain.