Yubileum, atau Tahun Suci dalam tradisi Katolik, akan menjadi tahun yang spesial. Selain menjadi tahun bagi seluruh umat Katolik di seluruh dunia untuk berziarah dan menerima pengampunan, Yubileum pada 2025 mendatang juga dimeriahkan oleh kehadiran Luce, sang maskot.
Luce, yang dirancang oleh Simone Legno, merupakan seorang karakter yang digambarkan sebagai sebuah chibi (karakter anak-anak yang imut). Mengutip pemberitaan detikcom, Simone mengambil referensi dari budaya populer Jepang, diharapkan dapat menarik perhatian generasi muda akan Yubileum.
Dengan cepat, kehadiran Luce viral di jagat internet dunia. Warganet, terutama para desainer grafis dan seniman, merayakan kehadiran Luce melalui fan art. Warganet lain, dalam hal ini para pembuat meme, memperingatinya dengan memproduksi konten-konten humor di media sosial. Bagi warganet, mengutip Catholic News Agency, gereja Katolik akhirnya meng-embrace budaya populer.
Hadirnya Luce sebagai maskot Yubileum 2025 tentu mengingatkan kita akan fenomena moefikasi (moefication) produk atau brand. Melalui moefikasi, sebuah produk dikomunikasikan kepada masyarakat menggunakan pendekata yang imut (moe), melalui karakter-karakter budaya pop Jepang. Apa itu moefikasi? Lalu, apa pengaruh Luce, yang merupakan perwujudan moefikasi, bagi gereja Katolik?
Moefikasi Selayang Pandang
Sebagai sebuah fenomena, penggambaran gereja Katolik melalui sosok Luce merupakan bentuk moefikasi atau moe anthropomorpisme. Mengutip Wikipedia, moefikasi adalah sebuah penggambaran anthropomorphisme dalam anime, manga, maupun gim, dengan menampilkan aspek moe kepada benda-benda nonmanusia (seperti binatang, tumbuhan, kekuatan suprantural, fenomena alam, dan lainnya).
Moefikasi memungkinkan seseorang untuk melihat benda-benda nonmanusia dalam wujud yang lebih moe (imut). Sebagai contoh, Anya Melfissa, karakter VTuber agensi Hololive, merupakan bentuk moefikasi keris, senjata tradisional masyarakat Jawa dan Bali. Contoh lain adalah Ayunda Risu, karakter VTuber dari agensi yang sama, yang menjadi moefikasi tupai.
Mengutip artikel Indonesia Kris Representation on Virtual YouTuber “Anya Melfissa” Visual Identity oleh Di William dkk., beberapa wujud visual Anya, seperti rambut yang bergelombang dan hairpin, dibuat berliuk-liuk, mengikuti luk dalam tradisi pembuatan keris di Jawa dan Bali.
Contoh lain moefikasi adalah Wikipe-tan, karakter yang menjadi personifikasi Wikipedia. Diciptakan oleh Kasuga pada Januari 2006, Wikipe-tan menjadi unofficial mascot dari Wikipedia. Sama seperti Anya Melfissa, penggambaran Wikipe-tan, yakni dengan pakaian maid dengan hiasan kepingan puzzle, merepresentasikan Wikipedia sebagai kumpulan puzzle pengetahuan.
Nilai Guna Luce bagi Gereja Katolik
Kehadiran Luce tidak berada dalam ruang hampa. Bagi gereja Katolik, sebagai sebuah entitas nirlaba, Luce memiliki beberapa peran penting.
Peran utama Luce, tentu saja, adalah mengenalkan agama Katolik kepada masyarakat. Mengutip artikel Forbes, kehadiran Luce merupakan perwujudan gereja Katolik untuk hidup dalam budaya populer sehingga tetap disukai oleh generasi muda.
Kata kunci tetap disukai dan generasi muda menjadi penting, karena terjadi gelombang masyarakat yang meninggalkan agama Katolik, terutama di Eropa. Melansir artikel yang diterbitkan Catholic Herald, masyarakat Eropa telah meninggalkan gereja, sebagai dampak penurunan tingkat kelahiran dan tekanan agama Islam yang dibawa masyarakat migran. Gelombang ini, yang disebut sebagai de-kristen-isasi, menimpa seluruh masyarakat, termasuk generasi muda Eropa.
Kehadiran Luce dapat menjadi sebuah semangat gereja Vatikan dan pendeta Katolik untuk bisa mendekatkan jarak dengan generasi muda. Melalui sosok karakter moe tersebut, diharapkan generasi muda Eropa mulai terdorong untuk menganut agama Katolik, atau setidak-tidaknya mendalami filsafat dan tradisi agama tersebut. Seperti yang diungkapkan Thomas Graf dalam artikel Life, Laugh, Luce, Luce membawa pesan kepada generasi muda dunia bahwa Jesus is COOL, kids!
Pada akhirnya, kehadiran Luce sebagai maskot gereja Katolik merupakan perwujudan moefikasi. Melalui Luce, gereja Katolik berusaha mendorong generasi muda dunia, terutama di Eropa, untuk kembali kepada tradisi Katolik. Sebagai media promosi, Luce menjadi salah satu strategi menarik bagi gereja Katolik untuk mempertemukan tradisi agama yang dogmatis dengan budaya populer yang terus mengalir dinamis.