Home » Sri Asih, Superhero Lokal yang Oke Aja

Sri Asih, Superhero Lokal yang Oke Aja

Melanjutkan perjalanan Jagat Sinema Bumilangit yang berisikan para pahlawan super lokal cita rasa Indonesia, yang sudah dibuka pertama kali melalui film Gundala pada tahun 2019. Sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, film Sri Asih yang diperankan oleh Pevita Pearce akhirnya tayang di layar lebar.

Seperti Gundala (2019), film Sri Asih ini juga fokus terhadap fondasi karakter dari Sri Asih itu sendiri dan pengenalan masalah yang dihadapi Sri Asih. Selain itu, permasalahan yang mungkin juga akan dihadapi dalam konteks yang lebih besar atau pada level universe dimana para pahlawan super ini nantinya akan bertemu.

Sri Asih tampil cukup menghibur. Meski terdapat beberapa catatan, namun Sri Asih tampil tidak mengecewakan dan masih bisa untuk dinikmati. Sebagai salah satu film yang menjadi langkah awal dalam membentuk standar film action fantasy bertemakan pahlawan super, penampilan Sri Asih justru bisa dikatakan baik dan layak diapresiasi. Terlebih genre film action fantasy memang belum populer dalam perfilman nasional.

Film ini dibuka dengan pengenalan asal mula tokoh Alana (Pevita Pearce) yang diceritakan memiliki kekuatan dan berkat dari Dewi Asih. Alana lahir saat musibah meletusnya Gunung Merapi dimana kedua orangtuanya meninggal dan ia harus hidup sebagai seorang yatim piatu sebelum ia kemudian diadopsi dan pindah ke Jakarta.

Sri Asih. Courtesy of Screenplay Films

Alana tumbuh menjadi seorang atlit bela diri yang tangguh, namun memiliki sedikit masalah dalam mengatur emosinya karena dalam dirinya juga ada semacam kutukan dari Dewi Api (Dian Sastrowardoyo). Kutukan tersebut ia dapatkan ketika lahir di Gunung Merapi, dimana dia akan kehilangan kesadaran saat emosi menguasai dirinya.

Karakter Alana kecil berkembang dengan cukup baik, namun tidak dengan Alana dewasa saat ia menjadi Sri Asih. Eksplorasi Alana dalam menjadi seorang Sri Asih terasa terlalu cepat. Tidak ada momen dimana Alana berusaha untuk ‘nyetel’ atau berusaha familiar dengan Sri Asih. Seolah Alana langsung menerima bahwa ia menjadi Sri Asih adalah suatu hal yang natural.

Misalnya saja Alana sebelum menjadi Sri Asih dan setelah menjadi Sri Asih langsung dihadapi oleh tokoh antagonis utama film ini. Yakni Mateo (Randy Pangalila) sebagai tokoh antagonis utama dalam setengah film pertama, dan Jatmiko (Reza Rahadian) sebagai antagonis berikutnya yang lebih kuat.

Sebagai film bertemakan pahlawan super dengan genre action fantasy tentu adegan aksi berantem menjadi suatu hal yang penting. Sri Asih menampilkan adegan aksi yang sangat terstruktur, baik pada adegan pertandingan tinju ataupun dalam adegan perkelahian sebagai Sri Asih. Tata letak kamera dan koreo aksi nya terasa satu.

Sri Asih. Courtesy of Screenplay Films

Namun berbanding terbalik dengan aksi saat pertarungan masal dimana terdapat banyak orang. Adegan aksi terasa berantakan dan terlihat kurang rapih juga kurang sigap, sehingga beberapa kali terlihat bahwa adegan pertarungannya terasa dibuat-buat dan kurang mengalir.

Satu hal lagi yang terlihat kurang yakni pada selendang merah milik Sri Asih. Selendang merah yang menjadi ciri khas Sri Asih tidak memiliki peran penting, seolah hanya menjadi hiasan saja. Tidak sering digunakan dan tidak jelas keunggulannya apa. Apakah ia berperan seperti websling Spiderman atau seperti jubah dari Dr.Strange.

Satu lagi yang menjadi catatan penting dalam film Sri Asih terutama juga untuk banyak film aksi di Indonesia. Kenapa selalu suka dengan tokoh antagonis dengan latar pejabat korup atau businessman korup? Don’t you think we should move on dan waktunya untuk lebih kreatif dengan antagonis berlatar baru, aktivis penyebar kebohongan gitu misalnya? Atau SJW yang dipenuhi amarah yang gak pernah surut? There are many.

Secara keseluruhan Sri Asih adalah film pahlawan super yang oke aja. Seru aja untuk ditonton dan lumayan menghibur. Sebagai salah satu film awal pembuka Jagat Sinema Bumilangit, Sri Asih cukup mampu memberikan harapan kedepannya walaupun banyak kurang disana-sini yang lebih kearah bagian detail dan bukan fundamental.

 

Our Score (6.5/10)

 

Judul: Sri Asih
Produksi: Bumilangit Studios, Legacy Pictures
Sutradara: Upi Avianto
Cerita Asli: Serial Komik (Sri Asih by R.A Kosasih)
Penulis Cerita: Upi, Joko Anwar
Pemeran: Pevita Pearce, Reza Rahadian, Christine Hakim, Jefri Nichol, Dimas Anggara

 

 

 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
UP!
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
RSS
Pinterest
Pinterest
fb-share-icon
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x