Categories Focus Opinion

Perlukah Pelajaran Kesenian di Sekolah ?

Salah satu tujuan yang paling utama dari pendidikan adalah menghasilkan orang-orang yang sukses dalam hidupnya. Maka dari itu, sudah seharusnya pendidikan Seni dan Budaya menjadi pelajaran yang diwajibkan di sekolah. Karena dua hal itu sangat membantu dalam membangun karakter-karakter positif pada siswa pelajar.

Dari Pendidikan Kesenian, murid akan belajar tentang kreativitas, imajinasi, juga belajar untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik khususnya, secara aplikasi, murid juga akan belajar percaya diri dan kerja sama, karena dalam bermain musik diperlukan keharmonisan antar pemain.

Banyak sekali contoh orang sukses yang sempat belajar musik dan kesenian di sekolah. Albert Einstein, pemenang hadiah Nobel di bidang Fisika, belajar dan bermain piano di masa kecilnya. George W. Bush, presiden Amerika Serikat yang ke empat puluh tiga, sering melukis baik pada masa kecilnya maupun saat dewasa. Intinya, belajar musik dan kesenian meningkatkan fungsi otak secara keseluruhan, bukan hanya otak kanan.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa bakat bawaan juga memainkan peranan penting, dan tidak semua orang memiliki bakat pada seni. Ada sebagian orang lainnya berbakat di olahraga, eksakta, bahasa, dan berbagai bidang lainnya. Beberapa orang khawatir anaknya akan frustasi dan terbebani. Namun, ketakutan ini tidaklah relevan. Mengapa? Karena cita rasa seni tidak memiliki standar. Kesenian secara keseluruhan termasuk juga musik adalah cara manusia mengekspresikan dirinya sendiri dalam bentuk yang dapat dilihat, dirasa, juga didengar.

Dengan begitu, tidak ada standar musik bagus atau seni buruk. Banyak orang menilai beberapa musik sebagai musik buruk, tetapi sesungguhnya, itu hanyalah perbedaan selera. Tidak ada tuntutan standar dalam kesenian, jadi tidak akan terdapat ketakutan akan kegagalan di dunia seni.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Pablo Picasso, “semua anak adalah seniman.”

Melakukan kegiatan yang berbau seni justru menyehatkan bagi emosi kita, karena kita dapat menumpahkan semua perasaan kita dalam medium seni, bukan kepada orang lain. Banyak orang yang menentang pemikiran ini berkata bahwa tidak semua anak akan menjadi seniman atau artis. Sebagian anak akan menjadi pengusaha, dan mereka tidak akan membutuhkan penguasaan bidang seni.

Boleh juga dikatakan bahwa bisnis tidak memerlukan musik, tetapi bisnis membutuhkan karakter dan sikap yang baik. Musik dan kesenianlah yang membentuk karakter itu, dengan mengajari mereka kepercayaan diri, kekompakan, dan kreativitas. Walaupun efek dari belajar kesenian tidak dapat dirasakan secara langsung, namun belajar kesenian juga bisa dipandang sebagai bentuk investasi yang sangat menguntungkan bagi sang anak di masa depan.

Bisa disimpulkan bahwa sekolah bertujuan untuk menghasilkan orang sukses dan berhasil. Semua orang sukses memiliki sifat dan karakter yang baik seperti mampu kerjasama, percaya diri, dan kreatif. Anak-anak tidak mendapatkan kreativitas dari matematika atau mendapatkan percaya diri dari menghafal, tetapi dari musik dan kesenian. Maka dari itu, pendidikan kesenian seharusnya menjadi bagian dari pelajaran yang wajib dihadirkan di sekolah.

 


Oleh : Fristo A. Sasmito
ig : @fristo_a


 

Written By

Home of Asmodeus

A submitted article to Monster Journal from our avid readers.
All submitted articles are already going through the process of editorial review.
Contact us to share your articles!
(yourofficial.monster@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like