Categories Film Review

Review, Shazam (2019)

Wonder Woman dinilai berhasil membangkitkan kepercayaan publik dan penikmat film terhadap perjalanan DCEU yang dinilai kurang baik melalui dua proyek super besar yakni Batman v Superman: Dawn of Justice dan Justice League.

Kemudian hadir Aquaman yang memperpanjang langkah positif DC Extended Universe untuk mampu berjuang ditengah ramainya narasi Marvel yang semakin solid. Kini melalui film Shazam, DCEU semakin memantapkan langkah mereka didunia perfilman superhero. Lewat film ini, DCEU tampak telah mampu menawarkan perbedaan diri mereka dengan Marvel sekaligus menunjukan bahwa DCEU mampu tampil serba bisa.

Shazam bercerita tentang seorang anak remaja berumur 14 tahun bernama Billy Batson (Asher Angel) yang bertemu dengan seorang penyihir (Djimon Hounsou) dan kemudian berubah menjadi superhero dengan tubuh orang dewasa.

Saat dalam bentuk superhero, Shazam (Zachary Levy) berusaha untuk mencari tahu tentang kekuatan super yang dimilikinya dengan bantuan Freddy (Jack Dylan Grazer). Setiap interaksi dan kegiatan yang dilakukan Shazam dalam mencari kekuatannya pun diunggah oleh Freddy kedalam akun Youtube miliknya yang membuat masyarakat umum mengetahui tentang eksistensi Shazam beserta berbagai macam kekuatan supernya seperti tenaga super, terbang, tahan peluru, mengeluarkan listrik dari tangan, dan juga kecepatan super.

Melengkapi Shazam, terdapat Dr. Thaddeus Sivana (Mark Strong) yang berperan sebagai supervillain. Thaddeus Sivana juga sebelumnya saat masih remaja sempat dipanggil oleh penyihir untuk menjadi Shazam namun ia dinilai tidak layak untuk mendapatkan kekuatan superhero.

Disinilah salah satu kelebihan film Shazam, rata-rata tokohnya diperkenalkan dengan baik melalui background story ataupun sub-plot yang singkat namun jelas. Sehingga setiap keputusan dari para karakternya bisa dipahami.

Courtesy of DC Films

Dalam pembukaan film ini kita diperlihatkan dengan New York yang ber-latar belakang 1970an saat Thaddeus Sivana gagal dalam menjadi Shazam dan ia juga mendapat tekanan mental dari ayah dan kakaknya, sehingga kita menyadari obsesinya akan menguasai kekuatan super.

Kemudian Billy Batson yang terobsesi dalam mencari ibu kandung nya dan sulit membuka diri dengan orang baru disekitarnya. Juga Freddy yang labil dengan eksistensi karena suka diperlakukan tidak baik dengan beberapa orang disekolahnya.

Tak hanya itu, Shazam juga mampu tampil menghibur dengan ceritanya yang ringan dan jenaka namun tetap berisi adegan aksi dengan tone gelap khas DC. Disinilah terlihat kemampuan DC yang kini sudah semakin mampu untuk tampil serba bisa, termasuk menampilkan film yang memberikan banyak aksi jenaka dan juga dialog lucu yang unik khas film remaja.

Mendekati akhir cerita, Shazam terlihat semakin serius dan semakin berat dengan dialog-dialog yang lebih berfokus terhadap konteks. Film ini pun dilengkapi dengan CG yang mendukung, CG yang tampil cheesy tapi tetap on-point.

DC kini makin mengerti selera pasar yang meminta dasar yang solid akan setiap tokoh dibanding terburu-buru membangun sebuah universe dan bersaing dengan Marvel yang sudah mulai beberapa tahun terlebih dahulu.

Seperti layaknya film spesial libur Natal, Shazam tampil dengan lucu, menyenangkan, juga cerita yang hangat serta sarat akan unsur keluarga. Shazam adalah sebuah film superhero yang bersahabat. Ketimbang permasalahan pelik orang dewasa, Shazam lebih fokus dengan permasalahan labil khas film-film remaja.

Namun dibalik segala unsur yang mampu menyatu dengan baik dalam film Shazam, penampilan dari Zachary Levy lah yang membuat Shazam mampu memikat dan mempesona.

 

Our Score (8/10)

 

Judul                     : Shazam!
Produksi               : New Line Cinema, DC Films, The Safran Company, Seven Bucks Productions, Mad Ghost Productions
Sutradara            : David F. Sandberg
Penulis Cerita     : Henry Gayden, Darren Lemke
Cerita Asli           : Komik (Thrill Comics oleh Bill Parker dan C. C. Beck)
Pemeran              : Zachary Levy, Mark Strong, Ansher Angel, Jack Dylan Grazer, Djimon Hounsou

 

 


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


 

Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
binance
binance
7 months ago

Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

You May Also Like