Categories Animology Feature

Haruhi-isme, Tak Hanya Sekadar Agama Humor

Musik itu membawa saya kembali ke masa lalu. Mendengarkannya kembali, meski secara tidak sengaja, mengingatkan akan memori lama, ketika masih aktif menjadi seorang otaku pada 2007 hingga 2009.

Lagu tersebut adalah Hare Hare Yukai oleh Aya Hirano, Minori Chiara, dan Yuko Gotou. Lagu yang menjadi lagu penutup (ending song) anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu. Ending song anime yang tayang pada 2006 untuk musim pertama dan 2009 untuk musim kedua ini dibawakan kembali oleh pengisi suara (seiyuu) Alisa Mikhailovna Kujou, Uesaka Sumire. Lagu yang terkenal dengan tariannya ini menjadi ending song keempat anime Alya Sometimes Hides Her Feelings in Russian (Roshidere).

Ending song keempat Roshidere, Hare Hare Yukai oleh Uesaka Sumire, courtesy of YouTube/@TriaxFx

Terpilihnya Hare Hare Yukai sebagai ending song anime Roshidere memantik diskusi kaum wibu. Mengutip sebuah postingan dalam Reddit r/TokidokiBosottoRoshia, seorang pengguna, @muzamjoestar, merasakan pengalaman nostalgia ketika mendengarkan kembali lagu ini. Momen ini merupakan peak moment, balas seorang pengguna dalam postingan tersebut.

Senada dengan r/TokidokiBosottoRoshia, r/Haruhi juga menggeliat. Mengutip sebuah postingan oleh @RnabDebraterEdave, anggota subreddit tersebut mengungkapkan keterkejutan mereka terhadap kehadiran kembali Hare Hare Yukai. Seorang pengguna menyebut pengalaman ini sebagai heartwarming, sekaligus penanda bahwa warisan Haruhi masih tetap kuat dalam dunia jejepangan.

Meski kini tidak banyak diketahui kaum wibu modern, anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu meninggalkan sebuah budaya unik bagi dunia anime dan manga di dunia. Budaya tersebut dikenal sebagai Haruhi-ism, atau Haruhi-isme. Budaya Haruhi-ism sempat menyatukan kaum wibu dari berbagai kalangan, menciptakan sebuah identitas unik bagi wibu pada dekade 2000-an.

Hare Hare Yukai oleh Aya Hirano, Minori Chihara, dan Yūko Gotō, ending song anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu untuk musim pertama, courtesy of YouTube/@NeobraneEffect

Apa itu Haruhi-ism? Bagaimana Haruhi-ism muncul, dan menciptakan sebuah subkultur sekaligus penanda identitas bagi kaum wibu pada dekade 2000-an?

Suzumiya Haruhi no Yuutsu Selayang Panjang

Anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu menceritakan Kyon, seorang remaja yang baru menginjakkan kaki di SMA. Sebagai seorang remaja, ia hanya berharap kehidupan yang biasa-biasa saja, bebas dari segala mitos dan takhayul. Namun, harapan Kyon untuk hidup damai berubah setelah ia berkenalan dengan Suzumiya Haruhi.

Sebagai seorang gadis remaja, Haruhi adalah gadis yang eksentrik. Pada momen perkenalan diri, ia mengatakan bahwa hanya akan berinteraksi dengan alien, esper, dan penjelajah waktu. Selain dari itu, ia tidak menginginkannya.

Suzumiya Haruhi menyeret Kyon ke tangga sekolah (sudut pandang Kyon), courtesy of 2DAniCritic

Menghadapi gadis eksentrik seperti Haruhi, Kyon memutuskan untuk berkenalan dengannya. Pada mulanya, interaksi berjalan dingin. Haruhi tak peduli dengan kehadiran Kyon, yang ia anggap hanya seorang manusia biasa.

Pada suatu hari, Haruhi berubah pikiran. Ia menyeret Kyon ke tangga, menarik dasinya. Ia berkata kepada Kyon, bahwa ia akan membentuk sebuah klub yang akan menampung alien, esper, dan penjelajah waktu sebagai anggotanya. Klub tersebut, berhasil berdiri dan dikenal sebagai SOS Brigade (SOS Dan).

SOS Brigade dan kelima anggotanya, courtesy of Haruhi Wiki

Selama perjalanan SOS Brigade, klub tersebut memiliki anggota Yuki Nagato, seorang gadis pendiam, Mikuru Asahina, kakak kelas yang pemalu, dan Itsuki Koizumi, seorang remaja pria yang murah senyum. Tanpa Kyon sadari, mereka bertiga adalah makhluk yang dicari Haruhi selama ini. Yuki adalah seorang alien, Mikuru adalah seorang penjelajah waktu, dan Koizumi adalah seorang esper.

Melalui SOS Brigade, Kyon menjalani hidup penuh adegan supranatural. Namun, seperti yang dipesankan oleh mereka bertiga kepada Kyon, tugas utama Kyon adalah memenuhi keinginan Haruhi. Tanpa disadarinya, Haruhi adalah seorang Tuhan, dan ia bisa menciptakan kehancuran jika keinginannya tidak terkabul atau terpenuhi.

Kemunculan Haruhi-isme

Popularitas anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu ketika awal penayangannya pada 2006 mendorong tumbuhnya sebuah agama baru di kalangan para wibu. Agama tersebut, dikenal sebagai Haruhi-isme (Haruhi-ism).

Suzumiya Haruhi, sosok Tuhan yang belum sempurna dalam agama humor Haruhi-isme, courtesy of Fancaps.net

Haruhi-isme pertama kali muncul dalam dialog antara Itsuki Koizumi dengan Kyon. Koizumi mengatakan, bahwa Haruhi menghancurkan semesta tiga tahun yang lalu, dan menciptakan semesta baru sesuai dengan keinginannya. Tentu saja, Haruhi tidak menyadari apa yang ia lakukan tersebut. Dalam bahasa Koizumi, Haruhi adalah Tuhan yang belum sempurna (an incomplete god).

Dialog antara Koizumi dan Kyon, memantik kepercayaan para fans anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu, bahwa Haruhi adalah sosok Tuhan. Mengutip Ian Wolf dalam artikel The World of Haruhi Suzumiya, Haruhi adalah pencipta dan penghancur segala wujud di semesta.

Sebagai pencipta, Haruhi menciptakan semesta yang memungkinkan alien, esper, dan penjelajah waktu eksis. Berawal dari keinginannya untuk berinteraksi dengan mereka, Yuki Nagato, Mikuru Asahina, serta Itsuki Koizumi terlahir.

Monster ciptaan Haruhi menghancurkan sekolah di closed space. Monster ini tercipta karena keinginannya untuk mengenal Kyon lebih dekat tidak terpenuhi, courtesy of Beneath the Tangles

Sebagai seorang pelebur, Haruhi dapat menciptakan sosok monster penghancur jika keingiannya tidak terpenuhi. Dalam salah satu adegan Suzumiya Haruhi no Yuutsu, terlihat Koizumi dan rekan sesama esper lain menghancurkan monster tersebut dengan jurus-jurus mereka.

Pengaruh Haruhi-isme bagi Suzumiya Haruhi no Yuutsu

Meski Haruhi-isme lebih tepat disebut sebagai agama humur (mock religion), kehadirannya memberikan identitas tersendiri terhadap kultur wibu pada dekade 2000-an dan 2010-an.

Selain mendorong kepercayaan terhadap penyembahan akan sosok Haruhi Suzumiya, seperti yang terlihat dalam sebuah artikel di situs Daily Kos, Haruhi-isme mendorong hype akan Suzumiya Haruhi no Yuutsu tetap terjaga. Kita dapat melihat hal ini pada 2009, ketika musim kedua anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu diumumkan.

Haruhi yang mulai tsundere dalam episode Endless Eight edisi kedelapan. Saya masih ingat dengan banyaknya para fans Haruhi yang murka karena EE ini, dan mengamuk di media sosial (termasuk diberitakan Sankaku Complex), courtesy of IMDb

Saya masih ingat, ketika anime tersebut diumumkan untuk musim kedua, seluruh penggemar Suzumiya Haruhi di beberapa forum wibu menyambutnya dengan meriah. Mereka aktif membagikan episode terbaru anime tersebut, mendiskusikannya, serta membagikan spoiler untuk episode berikutnya.

Salah satu episode (atau lebih tepatnya kumpulan episode) yang aktif menjadi pembahasan adalah Endless Eight. Dalam episode ini, anggota SOS Brigade harus mengalami time loop musim panas sebanyak 15.000 kali. Ini terjadi karena Haruhi tidak puas dengan liburan musim panas yang ia jalani bersama anggota SOS Brigade, dan ingin menyelesaikan tugas bersama mereka.

Endless Eight menjadi sebuah kehebohan di kalangan para penggemar. Mengapa tidak, penggemar dipaksa untuk menonton sebuah episode yang sama sebanyak delapan kali, dengan sedikit perubahan di sana-sini. Seperti yang terekam dalam blog Line 1412, Endless Eight memantik diskusi sekaligus polemik bagi para Haruhi-ist (nama bagi penggemar Suzumiya Haruhi no Yuutsu).

Suzumiya Haruhi vs Madoka Kaname, duel para Tuhan yang memantik konflik dua sekte agama humor pada dekade 2010-an, courtesy of DBX Fanon Wikia

Terlepas dari polemik Endless Eight, musim kedua anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu berhasil menggemakan Haruhi-isme lebih luas. Terlebih, pada dekade 2010-an, muncul Madoka-isme, agama humor yang berpusat pada sosok Madoka Kaname. Tak jarang, para penyembah Haruhi dan Madoka saling berselisih, mengadu kekuatan Tuhan mereka.

Eksistensi Haruhi-isme masih dapat dirasakan hingga kini. Mengutip artikel dari Kim Morrissy yang berjudul Why Was the Haruhi Suzumiya Series a Big Deal?, series Suzumiya Haruhi no Yuutsu masih berpengaruh dalam kultur wibu dunia saat ini. Selain melejitkan nama Kyoto Animation dan mereka yang terlibat sebagai tim produksi, setting anime ini, yakni Kota Nishinomiya, Prefektur Hyogo, telah menjadi satu dari Top 88 Pilgrimage Sites pada 2019.

Dapat dikatakan, Haruhi-isme berhasil menjaga series Suzumiya Haruhi no Yuutsu tetap diminati dan didiskusikan dalam arus kultur wibu kontemporer. Berawal dari sebuah agama humor, Haruhi-isme tetap membuat Suzumiya Haruhi no Yuutsu tetap relevan, menjadikan Suzumiya Haruhi tetap eksis sebagai seorang “Tuhan” yang berpengaruh. Sifat ketuhanan seorang Suzumiya Haruhi sebagai seorang karakter akan terus hidup dalam percakapan para wibu hingga masa berikutnya.

Written By

Lich King (Editor) at Monster Journal.
Mostly writing about social and culture.
Also managing a site and community related to history.
Used to work as a journalist. Now working as a history teacher.

(prima.cahyadi.p@mail.ugm.ac.id)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like