Categories Focus Interview

Cerita Gilles Marx Tentang Repas Gastronomique, Budaya Makan Bersama Khas Perancis

Tak hanya terkenal dalam hal mode busana saja, negara Perancis memiliki sebuah warisan budaya dalam menyantap makanan. Di negara asal Napoleon tersebut terdapat sebuah budaya makan bersama yang disebut repas gastronomique atau dalam bahasa Indonesia bisa juga disebut tradisi makan-makan bersama.

Sekilas kebiasaan ini terdengar biasa saja, hanya sekedar makan bersama. Namun dari sisi sosial dan kultural masyarakat Perancis, ini merupakan suatu hal yang luar biasa, ini adalah sebuah warisan budaya. Makanan lebih dari sekedar makanan, dan makan bukanlah sekedar makan.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini, saya kemudian berbincang dengan seorang chef asal Perancis sekaligus pendiri restotan Amuz Jakarta. Kami bertemu dan berbincang di sebuah tempat pusat kebudayaan Perancis yang terletak di kawasan Thamrin, Jakarta pada Selasa (15/03/2016).

Gilles Marx menjelaskan, “makanan Perancis adalah sebuah warisan budaya. Dari kecil hingga dewasa kami sudah biasa melakukan budaya ritual makan bersama. Dan makan bersama berarti kita berkumpul bersama keluarga atau bersama orang lain, dan itu adalah waktu dimana kita ngobrol dan berbagi dengan yang lain. Itu adalah waktu yang baik ditambah makanan yang baik untuk kita ngobrol, dan mempererat hubungan.” 

Lebih dari sekedar menyantap makanan, makan bersama adalah waktu untuk saling mempererat, saling berbagi, dan saling berkomunikasi antar individu. Sebuah waktu yang menjadi istimewa bagi masyarakat Perancis, dimana setiap individu berkumpul di meja makan, menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk berbagi, mendekatkan diri, dan mempraktikan seni makan yang baik.

Kegiatan ini bukan hanya makan bersama tapi semuanya dilakukan bersama dari mulai proses membeli bahan, memasak, dekorasi meja makan, hingga kemudian memunculkan set course saat waktu makan. Gillis Marx menjelaskan, “tidak adak waktu spesifik khusus untuk melakukan repas gastronomique. Namun hal ini memang biasanya dilakukan saat keluarga sedang kumpul seperti pernikahan, saat Natal, Tahun Baru, maupun pada hari minggu disaat tidak ada yang bekerja.”

Tradisi repas gastronomique ini sejak tahun 2010 sudah masuk kedalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

“Saya berharap bahwa tradisi ini bisa terus dilestarikan ke generasi berikutnya. Tradisi ini seharusnya tidak akan hilang karena sudah masuk daftar Warisan Dunia UNESCO. Tidak hanya disebarkan ke negara lain tapi juga ke generasi berikutnya,” harap Gilles Marx.

Tradisi Tata Cara Repas Gastronomique

Chef yang menghadiri acara kuliner Perancis di IFI. Dokumentasi Pribadi

Repas Gastronomique atau tradisi makan-makan bersama adalah sebuah warisan budaya Perancis sekaligus identitas masyarakat Perancis. Ini adalah sebuah elemen penting dalam sosial budaya masyarakat Perancis.

Tradisi makan-makan bersama ini telah lama menjadi praktik sosial yang biasanya dilakukan untuk merayakan waktu yang penting seperti pernikahan, ulang tahun, maupun Natal dan Tahun Baru. Praktik budaya ini mengeratkan hubungan antar individu baik keluarga, sudara, maupun teman dengan menekankan aspek berbagi dan kebersamaan.

Pada saat makan, semua berkumpul di meja makan untuk saling berbincang, mendekatkan diri, berbagi, dan mempraktekan seni makan yang baik. Kekayaan gastronomi Perancis terletak pada harmonisasi proses pembuatan makanan dengan lingkungan hidup dan kesehatan, semangat berbagi, kecintaan pada keindahan, dan sajian penggugah selera.

Dalam melaksanakan tradisi ini, terdapat pakem-pakem tertentu yang biasa diaplikasikan dalam pelaksanaannya. Dimulai dengan aperitif, kemudian masuk makanan pembuka, lalu ikan atau daging dengan sayuran, keju, dan terakhir adalah makan penutup. Sering kali juga diakhiri dengan digestif minuman beralkohol seperti wine.

“Pakem-pakem ini bukanlah aturan tapi ini tradisi yang menjelaskan siapa kita dan darimana kita berasal. Tentu tidak semua urutan tersebut wajib diikuti, jikalau tidak ada keju ya tidak usah pakai keju atau jika langsung makanan pembuka juga bisa,” jelas Gilles Marx.

Dalam pelaksanaan makan bersama tidak ada makanan spesifik yang harus dihidangkan. Tergantung setiap keluarga.

“Tidak ada makanan spesifik yan harus muncul dalam tradisi makan-makan bersama. Namun tradisi ini disajikan dalam set course,” lanjut Gilles Marx.

Set course yang berurutan dan makanan yang beragam serta ditambah dengan wine, itulah yang biasa hadir dalam tradisi makan bersama khas Prancis ini. 

Chef lainnya yang bernama Nabil Jaghdour yakni seorang chef dari restoran Le Monde au Balcon yang menggabungungkan masakan Perancis dengan ciri khas Maroko sedikit menjelaskan, “hidangan set course adalah hal yang sangat kental dengan dunia gastronomi Perancis. Menghabiskan dan menggunakan waktu dengan baik saat makan adalah suatu hal yang saya rindukan. Saat kecil dulu, jam makan siang adalah saat yang paling saya sukai.”

 

Sebelumnya artikel ini sudah tayang di medcom.id dan ditulis oleh penulis yang sama yakni Putu Radar Bahurekso.

Written By

Demon Lord (Editor-in-Chief) of Monster Journal.
Film critics, and pop-culture columnist.
A bachelor in International Relations, and Master's in Public Policy.
Working as a Consultant for Communications and Public Affairs.

(radarbahurekso@gmail.com)

More From Author

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

You May Also Like