Home » Review, The Killing of a Sacred Deer (2018)

Review, The Killing of a Sacred Deer (2018)

Pada tahun 408 – 406 SM seorang dramawan dan penulis cerita tragedi asal Yunani bernama Euripides menulis sebuah drama berjudul Iphigenia at Aulis (Iphigeneia en Aulidi). Iphigenia at Aulis adalah sebuah kisah tragedi yang diceritakan terjadi pada masa Perang Troya.

Seorang panglima perang bernama Agamemnon secara tidak sengaja membunuh seekor rusa suci peliharaan dewi Artemis. Saat mau menyebrang laut menuju Troya dari Aulis, angin laut tidak bertiup sehingga Agamemnon tidak bisa berangkat bersama pasukannya. Itu semua adalah perbuatan dari dewi Artemis yang tidak senang terhadap tindakan Agamemnon.

Untuk membuat angin kembali bertiup, Artemis meminta Agamemnon untuk mengorbankan putri tertuanya yakni Iphigenia untuk dijadikan persembahan kepada Artemis. Agamemnon yang berusaha untuk melindungi keluarganya kemudian menikahkan putrinya kepada salah seorang ksatria terkenal bernama Achilles.

Namun pada akhirnya Iphigenia tidak memiliki pilihan lain selain mengorbankan diri dan meninggal secara terhormat untuk membantu pasukan yang sudah ingin bertempur ke Troya. Iphigenia pun pergi ke altar persembahan untuk memberikan jiwanya kepada Artemis. Namun diceritakan bahwa pada akhirnya Iphigenia sebelum meninggal menghilang diatas altar dan digantikan oleh seekor rusa.

Diatas adalah rangkuman singkat dari cerita Iphigenia at Aulis. Saya sedikit menjelaskan tentang cerita tersebut karena film The Killing of a Sacred Deer merupakan sebuah film yang terinspirasi dan memiliki kemiripan narasi dengan cerita karya Euripedes tersebut.

The Killing of a Sacred Deer bisa dikatakan adalah sebuah hasil revitalisasi dan visualisasi modern dari kisah Iphigenia at Aulis. Sebuah film thriller psikologis tentang mata dibalas mata dan nyawa dibalas nyawa, sebuah karma yang harus dihadapi ketika ingkar terhadap kesalahan yang diperbuat di masa lalu.

Seorang dokter bedah bernama Steven (Colin Farrell) memiliki sebuah keluarga yang bahagia bersama istrinya, Anna (Nicole Kidman), dan dua orang anak yakni Kim (Raffrey Cassidy) dan Bob (Sunny Suljic). Kemudian munculah seorang anak muda misterius bernama Martin (Barry Keoghan) yang sangat akrab terhadap Steven namun tidak mengenal batas hingga Martin pernah berusaha untuk menjodohkan Steven dengan ibunya (diperankan oleh Alicia Silverstone).

Suatu ketika Kim dan Bob mendadak lumpuh dan tidak bisa berjalan. Bahkan hasil medis pun tidak bisa mendeteksi penyebabnya. Martin pun menyatakan niat yang sebenarnya yakni untuk membunuh keluarga Steven karena dulu ayah dari Martin meninggal saat operasi yang dilakukan oleh Steven. Martin memberikan tawaran untuk Steven agar penyakit yang diderita anak-anaknya bisa sembuh yakni membuat Steven membunuh salah seorang keluarganya atau membiarkan seluruh keluarganya meninggal oleh Martin.

Martin menuntun kompensasi dari Steven atas kematian ayahnya, terlihat dari yang Martin katakan pada Anna saat Martin disekap di rumah milik Steven. “Ini adalah satu-satunya cara yang saya pikir dekat dengan keadilan,” ujarnya.

Dari permukaan, film ini memang tampak seperti film pembalasan dendam pada umumnya. Namun sang sutradara yakni Yorgos Lanthimos memberikan lebih dari pada sekedar pembalasan dendam yang umum. Ia menawarkan sebuah tragedi khas cerita Yunani klasik dalam bentuk modern dengan berbagai pendukung seperti score, sinematografi, dan karakteristik yang juga ikut membantu dalam membentuk atmosfer yang tepat.

Saya sendiri merasa bahwa film ini memiliki gelombang waktu dan pola pembangunan alur cerita yang tidak umum. Bagian ‘revelation’ seolah diberikan secara tiba-tiba setelah Martin menjenguk Kim dan Bob. Beberapa humor yang dihadirkan pun juga terasa aneh namun tetap lucu dan pas. Inilah yang tampaknya membuat film ini terasa organik meskipun mengambil narasi cerita dari sebuah kisah klasik.

Pada akhirnya film ini tetap menyisakan misteri. Sama seperti tidak jelasnya tentang alasan dan nasib Iphigenia yang tidak jadi terbunuh untuk dewi Artemis. Begitupun dalam film ini, tidak jelas apa yang menyerang Kim dan Bob hingga lumpuh, apakah racun atau kutukan. Tidak jelas sebabnya.

The Killing of a Sacred Deer adalah sebuah film thriller yang menantang dengan berbagai keanehannya mulai dari pola cerita, cita rasa komedi, dan juga atmosfer misteriusnya. Namun saat frekuensi kita selaras dengan filmnya, film ini adalah sebuah film yang cerdas dan membekas.

 

Our Score (9/10)

 

Judul                      : The Killing of a Sacred Deer
Produksi               : Film4, New Sparta Films, HanWay Films, The Irish Film Board, Element Pictures
Sutradara             : Yorgos Lanthimos
Penulis Cerita      : Yorgos Lanthimos, Efthymis Filippou
Pemeran               : Colin Farrell, Nicole Kidman, Raffrey Cassidy, Sunny Suljic, Barry Keoghan

 

 

 


Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar


 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
UP!
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
RSS
Pinterest
Pinterest
fb-share-icon
14
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x