Penjajahan Belanda di Indonesia tak hanya meninggalkan sejarah, bangunan tua, dan akulturasi budaya. Banyak hal yang ditinggalkan Belanda di Indonesia selama 350 tahun seperti misalnya pengaruh pada unsur kesenian, arsitektur, bahasa, pendidikan, dan juga pakaian.
Ialah kuliner, salah satu hal yang juga tak lepas dari pengaruh negeri Kincir Angin tersebut. Beberapa masakan Indonesia juga terpengaruh atau bahkan merupakan proses akulturasi dengan kuliner khas Belanda, seperti misalnya Sup, Perkedel, Bistik, dan lain sebagainya.
Sebagian orang Indonesia familiar terhadap masakan Belanda, terutama masyarakat yang berada pada generasi lanjut usia. Seiring berkembangnya jaman masakan Jepang dan gerai fast food menjadi lebih diminati oleh masyarakat. Namun masakan khas Belanda masih dirindukan dan diminati oleh masyarakat dan mungkin bisa diperkenalkan kembali kepada generasi muda kini.
Keuken van Elsje ialah sebuah restoran bergaya Indonesia Belanda bertempat di sebuah rumah yang sudah dibangun sejak era kolonialisme Belanda. Restoran ini sendiri baru berdiri pada 2016 lalu, namun menu-menu nya merupakan warisan turun-temurun keluarga dari sejak 1920.
Restoran ini terletak di kota Bandung dan tak jauh dari pusat kota, bertempat di sekitar komplek perumahan yakni di Jalan Buton no 11, sehingga terhindar dari kebisingan kendaran yang berlalu lalang di jalan besar perkotaan.
“Nama tempat ini diambil dari nama Oma saya yaitu Elsje, sedangkan Keuken itu sendiri artinya dapur,” jelas Kevin Christian yang merupakan pendiri sekaligus Chef utama dari Keuken van Elsje.
Keuken van Elsje memberikan sajian utama berupa masakan khas Belanda dan juga beberapa masakan lainnya khas Eropa dan Indonesia. Beberapa masakan khas Belanda yang ditawarkan ialah Stamppot, Biefstuk Met Hollandse Sauce, Erwtensoep, Rissole, dan Bitterballen. Terdapat juga beberapa masakan khas Eropa lainnya seperti Aligot, Pasta, Salad, dan Steak. Kemudian beberapa masakan Indonesia seperti Nasi Goreng Kampung, Rawon, dan Tongseng.
Restoran ini juga memiliki berbagai macam minuman mulai dari macam-macam pilihan minuman coklat, berbagai pilihan mojito, berbagai macam pilihan teh, pilihan kopi, hingga beberapa racikan kopi yang menjadi hidangan speciality coffee khas Keukeun van Elsje.
Berbagai menu yang terdapat di restoran ini memiliki harga sekitar dari Rp 30.000 hingga Rp 150.000.
Restauran ini juga memiliki interior yang menarik bergaya klasik dengan beberapa sentuhan modern. Terdapat tembok yang dilapisi wallpaper bergambar poster-poster klasik, koleksi mainan-mainan kecil, kemudian ada juga sepeda ontel, perapian, radio tua, dan beberapa hiasan atau background lainnya yang sangat Instagram-friendly.
Melalui Keuken van Elsje, pemilik ingin memperkenalkan masakan otentik khas Belanda yang belum di ‘Indonesia’-kan sehingga lebih terasa originalitas dan otentisitas khas Belanda nya yang juga sebetulnya sudah sempat dijual pada tahun 1920.
“Sejarah restaurant ini sendiri sebenarnya dulu Opa dan Oma saya punya restaurant pada tahun 1920 dan kebetulan resepnya di simpan kemudian diberikan turun-temurun,” pungkas Kevin.
Hello my loved one! I want to say that this article is amazing, great written and include approximately all vital infos. I’d like to peer extra posts like this.