“The human whose name is written in this note shall die.”
– The Book of Death Note, Article 1
Kisah mengenai sebuah buku bernama Death Note yang memiliki kekuatan supranatural tak membutuhkan waktu lama untuk menjadi populer semenjak manga karya Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba tersebut pertama kali dirilis pada akhir 2003 lalu.
Pertarungan kepintaran, kecerdikan, kepercayaan, dan juga akal menghiasi 12 volume manga berjudul Death Note tersebut. Ada dua sosok sentral yang bertarung dalam kisah ini yakni Light Yagami yang memiliki nama samaran Kira dan juga seorang detektif swasta terkenal dengan nama samaran L.
Setelah berakhirnya pertarungan Kira dan L 10 tahun lalu dalam film ‘Death Note’ dan ‘Death Note 2 : The Last Name’, kini pertarungan antar detektif swasta penerus L dan juga pemilik buku Death Note kembali terjadi. Namun sayang, film live action Death Note kali ini tidak mampu memberikan pertarungan intelijensi tingkat tinggi seperti yang dipertunjukan dalam film-film live action Death Note sebelumnya.
Cerita Death Note sebetulnya memberikan sebuah warna baru dalam dunia manga bergenre misteri/thriller-psikologi. Sebuah cerita yang mengangkat ideologi dunia ideal tanpa kejahatan yang dibangun melalui buku pemusnah masal ini adalah sebuah hal yang kreatif, imajinatif, dan juga menegangkan. Apalagi ditambah pertarungan analisis antar dua jenius.
Namun film live action keempat dari seri Death Note yang berjudul ‘Death Note : Light Up The New World’ ini kurang mampu memberikan kesan yang sama seperti yang sudah diberikan oleh tiga film sebelumnya atau kesan yang diberikan oleh anime/manga-nya, padahal cerita film ini memiliki potensi untuk memberikan pertunjukan pertarungan yang lebih epik dari pada pertarungan Kira dan L.
Death Note : Light Up The New World memiliki latar kejadian 10 tahun setelah kematian Kira dan L. Tertarik atas pertarungan Kira dan L, kini para Shinigami (malaikat pencabut nyawa pemilik asli Death Note) sengaja menjatuhkan Death Note ke bumi. Tak tanggung-tanggung, kini enam buku Death Note dijatuhkan dan tersebar di dunia manusia.
Kematian mendadak yang dialami oleh banyak orang di Jepang, Eropa, dan juga Amerika kembali terjadi dalam jumlah yang lebih masif. Hasil dari enam buah Death Note tersebar di dunia manusia.
Seorang detektif swasta penerus L yang bernama Ryuzaki (Sosuke Ikematsu) harus berhadapan dengan para pemilik Death Note. Bagian awal film ini memperlihatkan sebuah buku Death Note yang jatuh dan dipegang oleh seorang dokter di Rusia. Sebuah scene yang mempertegas bahwa kejadian penghakiman ala Kira kini tidak hanya terjadi di Jepang saja.
Scene film berikutnya memperlihatkan seorang gadis belia bernama Sakura Aoi (Rina Kawaei) yang merupakan pemegang Death Note. Ia berjalan-jalan di jalanan Jepang dan membunuh orang secara acak. Selain itu ada juga seorang hacker/programmer bernama Shien (Masaki Suda) yang juga menjadi pemegang Death Note. Salah satu cara agar Death Note tidak bisa digunakan adalah dengan mengumpulkan keenam Death Note yang tersebar di bumi.
Dalam mengumpulkan buku kematian tersebut, Shien dibantu oleh Amane Misa (Erika Toda). Sedangkan Ryuzaki dibantu pihak kepolisian Jepang dibawah pimpinan Mishima (Masahiro Higashide).
Enam buah Death Note tersebar di bumi adalah sebuah modal kuat untuk mempertunjukan aksi pertarungan intelijensi antar para tokoh utama dimana mereka saling membongkar kedok masing-masing. Namun hal ini kurang dikemas dengan baik. Pemegang Death Note asal Rusia tadi pun hanya terlihat dalam dua scene saja dan dia hanya terlihat membunuh satu orang saja di scene awal (meskipun dikatakan dia sudah membunuh banyak orang).
Diluar Shien dan Sakura Aoi semuanya hanya terlihat sebagai orang biasa berotak biasa yang kebetulan dapat Death Note dan kemudian membunuh orang demi kepentingan pribadi tanpa persiapan keterampilan apa-apa. Namun disisi lain Sakura Aoi juga kurang memperlihatkan kejeniusan yang seharusnya dimiliki atau dipelajari oleh pemilik Death Note, namun ia memperlihatkan sebuah karakter unik yakni dengan membunuh orang sesuka hatinya secara acak. Sebuah sifat yang bertentangan dengan Kira maupun penerus Kira yakni Shien yang hanya menghakimi kriminal.
Berbeda dengan dua film live-action Death Note yang dirilis pada tahun 2006 dimana Kira dan L adalah dua tokoh sentral utama. Dalam film ini diperlihatkan tiga tokoh utama yakni Ryuzaki, Shien, dan Mishima yang saling berusaha untuk mengungguli satu dengan lainnya. Meskipun Ryuzaki dan Mishima berada dalam satu sisi yang sama namun hubungan yang terbangun diantara dua tokoh ini tidaklah terlalu baik.
Namun sayangnya persaingan yang diperlihatkan tiga karakter ini belum bisa mengungguli sengitnya persaingan analisis dan kepintaran milik L dan Kira. Mishima sebagai polisi hanya bergantung pada alat-alat kepolisian seperti CCTV, kemudian Shien juga bergantung pada kemampuan hacking nya, lalu Ryuzaki juga tidak memperlihatkan analisis mengaggumkan seperti yang umum muncul dalam film misteri.
Sosok Ryuzaki sebagai penerus L lebih diperlihatkan melalui karakteristiknya yang nyentrik, selengean, serta kepercayaan dirinya yang tinggi. Tidak banyak hasil analisis yang ia lakukan untuk mengungkap para pemilik buku Death Note.
Tapi cerita yang terbentuk dari hubungan tiga tokoh ini disisi lain menghasilkan banyak twist yang menarik.
Salah satu hal yang disayangkan juga dari film ini adalah kurangnya pemaparan mengenai aturan dalam Death Note selain nama yang ditulis dalam buku tersebut akan mati. Padahal banyak aturan yang membuat penonton bisa lebih mengerti konsep dari Death Note seperti mata shinigami, atau pengaturan kematian. Meskipun beberapa aturan sudah dijelaskan dalam film sebelumnya ataupun dalam anime/manga nya, tapi ini sudah 10 tahun sejak pertarungan Kira dan L.
Lalu film ini juga memperlihatkan cerita baru, jadi sangat mungkin ada yang baru memulai untuk mengikuti Death Note. Sangat disayangkan rasanya buku Death Note sebagai masalah utama dalam frenchise ini tidak diperkenalkan dengan baik dan serius kepada penonton.
Diakhir cerita, film ini membrerikan sebuah ending dengan twist menarik dan cerita yang terbuka. Sehingga sangat mungkin Death Note akan dibuat lanjutan ceritanya atau mungkin malah akan menjadi sebuah universe. Well, if it is true then it is a good news for the fans.
Death Note : Light Up The New World memperlihatkan cerita yang menarik sebagai sebuah sequel film. Namun karena waktu terpisah juga yang sudah cukup lama film ini terasa seolah kurang bisa dinikmati oleh para penonton baru. Plot dan twist yang menarik juga dihadirkan dalam film ini sehingga dalam 2 jam pemutaran tidak terasa membosankan sama sekali, namun rasa original Death Note masih kurang karena sebagai film misteri/psikologi-thriller film ini tidak menyajikan pertarungan analisis maupun trik-trik psikologi menarik.
Our Score (7/10)
Judul : Death Note : Light Up The New World
Produksi : Nikkatsu dan Djanggo Film
Produser : Takahiro Sato
Sutradara : Shinsuke Sato
Pemain : Sosuke Ikematsu, Masahiro Higashide, Masaki Suda, Erika Toda, Rina Kawaei, Fuji Mina
Oleh : Putu Radar Bahurekso
t : @puturadar | ig : putu.radar